Pematangsiantar, MISTAR.ID
Koordinator Tim Penegakan Hukum (Gakkum) dan Disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Robert Samosir menumpahkan rasa kecewa dan kesalnya, Rabu (8/12/21).
Adapun hal yang menimbulkan kekecewaannya adalah karena Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi dan Tindak Lanjut Pelaksanaan PPKM Level 2 serta Antisipasi Menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), minim dihadiri para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Satgas.
Minimnya kehadiran OPD dalam Rakor yang digelar di Posko tersebut, seakan-akan menunjukkan bahwa yang pihak mengurusi pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Pematangsiantar itu semata-mata hanyalah tugas daripada Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan beserta TNI dan Polri.
Baca juga:PPKM Siantar Tetap Berada di Level 2, Kasus Aktif Covid-19 Bertambah 2 Orang
“Kami bersedih, ternyata jerih payah kami (Tim Gakkum) masih belum bisa membuat kita bersama. Kenapa, yang pertama, tracing kita masih lemah. Kedua, Satgas di kecamatan tidak ada yang aktif, Satgas di kelurahan juga yang bekerja hanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” cecar Robert yang juga Kepala Satpol PP Kota Pematangsiantar.
“Mohon maaf, mohon maaf ya, kita lihat dulu kenyataannya di sini. Satgas ini banyak, seluruh OPD terlibat, kabag-kabag terlibat, asisten terlibat, yang hadir? Apakah ada kepala dinas pendidikan, dinas capil hadir. Setiap hari ada tawuran yang kami tangani, di mana patroli sekolahnya, lalu bagaimana Satgas di satuan pendidikan,” sambungnya.
Dan seharusnya, lanjut Robert, pihak UPT Cabang Dinas Pendidikan Sumatera Utara dan pihak PD Pasar Horas Jaya hadir di dalam Rakor tersebut. “Kami juga melihat bahwa ada siswa yang sekolah tanpa masker, di pasar juga, mana PD Pasar, ada PD Pasar di sini? Karena di pasar juga harus ada Posko dan Satgas,” tukasnya.
Baca juga:Gubsu Menduga Ada Kesalahan Input Data Binjai dan Padangsidimpuan Masuk PPKM Level 3
Untuk itu, Robert berharap agar kepedulian dan peran aktif seluruh pimpinan OPD dapat dievaluasi dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 gelombang III pasca liburan Nataru. “Bukan saya mau bilang saya sudah berbuat, tidak. Tapi memang kami merasa sia-sia dimaki di lapangan, sedih saya melihat anggota saya yang selalu harus humanis, walaupun dimaki harus humanis,” ujarnya.
Sekadar informasi, dalam mejalankan tugasnya, tim Gakkum dan Disiplin Prokes Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar yang terdiri dari personil Satpol PP, Polri dan TNI, harus melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada guna memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan mematuhi prokes. Bila tidak, kegiatannya akan dibubarkan. (ferry/hm06)
