9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Kondisi Perekonomian Siantar Tertolong Pilkada, Begini Pemaparan Bank Indonesia

Pematangsiantar, Mistar

Kondisi perekonomian di Kota Pematangsiantar tertolong oleh pelaksanaan Pilkada tahun 2020 yang berjalan lancar dan kondusif. Sebab, apabila pelaksanaan Pilkada tidak lancar, keamanan tidak terjamin, maka perekonomian di Kota Pematangsiantar tidak akan bisa bertumbuh.

Demikian disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Poltak Sitanggang, yang memaparkan mengenai perekonomian Kota Pematangsiantar di acara coffe morning yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar, pada Kamis (17/12/20).

“Kami memiliki tugas bagaimana memajukan perekonomian di 8 kabupaten/kota wilayah kerja kami, khususnya dari sisi menjaga inflasi atau stabilitas harga, dan kemudian mendorong pertumbuhan ekonominya,” tutur Poltak mengawali pemaparannya.

“Dari sisi inflasi kita masih sangat bagus. Inflasi yang harus kita jaga itu berada di kisaran antara 3 dengan 4 persen. Tidak lebih dari 4 persen, dan tidak baik dibawah 3 persen. Artinya apa, berarti kenaikan harga dari tahun sebelumnya untuk beberapa komoditi itu harus kita jaga harganya,” cecarnya lebih lanjut.

Baca juga: Pasangan Asner-Susanti Raih Suara Terbanyak, Ini 6 Catatan Kejadian Khusus Pilkada Siantar 2020

Selain terjaganya harga, kata Poltak, kelancaran pelaksanaan Pilkada juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. “Kelancaran pemilu. Kalau pemilu tidak lancar, keamanan tidak terjamin, bagaimana kita mau mendorong pertumbuhan ekonomi, tidak akan pernah bisa,” tukasnya.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, dilaporkan Poltak, bahwa kondisi pandemi pertumbuhan kemarin khususnya sumatera utara, hampir sama dengan nasional yang masih mencapai minus 5 persen di triwulan II, untuk triwulan III dari Juli sampai September.

“Dengan adanya Pilkada, sebenarnya mendorong tapi belum sampai kepada angka positif, dari hitungan kita sementara itu sudah mendekati 0 (nol) persen pertumbuhannya dari minus 5 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa mendekati 0 (nol) dan kita optimis dengan datangnya vaksin (covid-19),” ujarnya setengah berharap.

Kalau perhitungan Bank Indonesia secara nasional, kata Poltak, pertumbuhan di 2021 optimis mencapai 5 persen. Untuk mencapai ini, harus ada koordinasi dan kerjasama dari semua pihak yang ada di tiap-tiap wilayah.

Baca juga: Kabaharkam Polri Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni di Medan Sunggal

“Mudah-mudahan ekonomi kita bisa bangkit, bagaimana penyaluran Bansos yang masih dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu benar dan lancar kami ikut disuruh mengawal oleh Gubernur Bank Indonesia. Alangkah bagusnya bila tercapai sasaran, maka pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan akan positif dan bisa memajukan kemashalahatan masyarakat itu akan tercapai, karena pandemi ini dampaknya sangat besar,” ujarnya.

“Tapi kemarin agak tertolong dengan adanya Pilkada, termasuk uang. Ini bisa kita hitung uang yang keluar dari Bank Indonesia Pematangsiantar ke-8 kabupaten/kota wilayah kerja Bank Indonesia kemarin, kita juga tidak menyangka begitu. Kita analisis ekonomi itu sudah mulai pulih. Artinya, kalau uang itu banyak ditarik,” sambungnya.

Bukan hanya Pilkada dan program PEN, kata Poltak, pertumbuhan ekonomi juga tertolong oleh kenaikan harga sawit.

“Seandainya kemarin juga harga sawit jatuh, wah kita tidak tahu lagi bagaimana, disamping pemerintah menggelontorkan uang yang banyak melalui program PEN. Itu yang bisa kami sampaikan dari Bank Indonesia, mudah-mudahan apa yang dilakukan pemerintah kota pematangsiantar bisa bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya.(ferry/hm97

Related Articles

Latest Articles