7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Kadishub Curhat ke DPRD, Gara-gara Parkir Ditelepon Oknum Kementrian

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Anggota DPRD Komisi III bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Rapat tersebut pun guna membahas persoalan parkir di Kota Pematangsiantar, Kamis (2/6/22).

Disaat rapat berlangsung terkait permasalahan parkir. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pematangsiantar, Kartini Batubara mencurahkan isi hatinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait tindakannya menangani parkir.

Kartini mengaku, gegara permasalahan juru parkir (Jukir). Dirinya ditelepon sesorang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, agar jangan mempersulit seorang juru parkir di Pematangsiantar.

Baca juga:Target PAD Retribusi Parkir Siantar Turun, Ini Penjelasan Kabid Perparkiran Dishub

“Jadi saya itu ditelepon, Pak. Seseorang bernama Peter dari Kemenhub. Dia bilang ‘berapa rupanya tunggakan si tukang parkir itu biar aku bayarkan,” kata Kartini dalam rapat seraya menirukan ucapan orang yang menghubunginya mengaku dari Kemenhub tersebut.

Kartini melanjutkan, dirinya tak peduli dengan siapa ia berhadapan. Dia mengaku siap menempuh jalur hukum bila diancam seperti hal tersebut, lantaran sudah bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Tak hanya diancaman seseorang dari Kemenhub. Kartini juga mengaku resah dengan pemberitaan media. Keresahan itu dilontarkannya karena wartawan yang mengonfirmasinya tidak tahu apa yang dilakukan Dinas Perhubungan, yang dipimpinnya saat ini.

“Termasuk juga berita-berita wartawan yang ada. Tapi saya tak mau menjawab. Saya tahu mereka berkata-kata tanpa tahu apa yang sebenarnya. Saya minta pada Komisi III DPRD Siantar, bantu kami dengan memberikan saran dan dukungan untuk mensukseskan parkir ini,” kata Kartini kembali dalam rapat.

Selain curhat, Kartini melaporkan bahwa dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar bakal menetapkan 9 titik lagi untuk kawasan parkir baru. Kemudian, di lokasi titik parkir baru itu juga akan diterapkan sistem non -tunai.

Kemudian, terhadap juru parkir yang membandel. Wanita yang juga mantan Plt Kepala Dinas Kominfo Pematangsiantar itu telah menertibkannya karena tidak mampu memenuhi potensi parkir yang ditargetkan.

Di dalam rapat tersebut, Ketua Komisi III Denny Siahaan yang beranggotakan Dedi Manihuruk, Astronout Nainggolan, dan Frangky Boy Saragih, banyak menyoroti  permasalahan seputar lalu lintas di Kota Pematangsiantar, seperti traffic lights yang kerap mati.

Denny Siahaan turut meminta Dinas Perhubungan agar lebih memperhatikan lagi traffic lights yang sering rusak dan memperbaikinya. Bahkan, DPRD juga mendorong dinas perhubungam agar bisa menerapkan sistem parkir digital yang sudah diterapkan seperti di Kota Medan.

“Kalau ada perjalanan dinas orang ibu, bisa coba belajar ke Medan. Bisa belajar apa yang dilakukan (Wali Kota Medan) Bobby Nasution. Masa alasannya harga mesin EDC parkir sampai Rp300 juta. Kan di Medan nggak tiap titik ada mesin seharga itu,” katanya, seraya menyebut sistem tersebut bisa terlaksana dengan sistem yang terintegrasi dengan seluruh bank umum.

Guna mempermudah proses sistem non- tinai tersebut, DPRD menyarankan Dishub Pematangsiantar menjalin koordinasi dengan pihak Bank Indonesia Kpw Pematangsiantar. Kemungkinan, pihak bank akan untuk mencari solusi sistem parkir digital ini.

Denny Siahaan juga sempat menyinggung beberapa lokasi yang mengganggu lalu lintas dan minim pemasukkan retribusi parkir. Bila perlu, sebut Denny kembali agar Dinas Perhubungan melibatkan pihak kepolisian dalam melakukan penertiban.

Baca juga:Diberhentikan Sepihak, Juru Parkir Ngadu ke DPRD Siantar

“Jangan ada yang merasa di Siantar ini paling jago. Kalau ada bengkel jangan pakai badan jalan. Semua bengkel di jalan Cipto itu begitu. Nanti ditertibakan, kita yang viral. Jadi bisa ditegaskan ini kepada mereka ini,” jelas Denny.

Terkait keberadaan benkel di Jalan Cipto, Denny mengatakan, kalau kehadiran bengkel  membuat suasana menjadi ribut karena suara dari kendaraan yang diperbaiki tersebut.

“Suasananya menjadi bising, kalau lah datang tamu dari luar. Tidak nyaman karena ada yang menggas-gas kereta (sepeda motor), kalau bisa itu tertibkan,” pungkasnya. (hamzah/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles