7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Jelang Natal Dan Tahun Baru, BI Siantar Sediakan Rp50,6 Miliar Uang Pecahan

Siantar | MISTAR.ID – Kebutuhan akan uang pecahan menjelang Natal dan Tahun Baru trennya semakin meningkat. Untuk itu pihak Bank Indonesia (BI) telah mempersiapkan diri untuk pelayanan akan kebutuhan perbankan di 7 kabupaten/kota wilayah kerjanya, termasuk Pematangsiantar dan Simalungun.

Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Edhi Rahmanto Hidayat, mengatakan hal itu dalam temu pers dengan wartawan unit perbankan, Jumat (13/12/2019).

Temu pers itu membahas tentang kesiapan bank Indonesia dalam menyambut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan uang rupiah.

Dia menyebutkan, Natal dan Tahun Baru kali ini permintaan uang mencapai Rp2,6 triliun. Hal itu naik sekitar 46 persen dibandingkan realisasi tahun 2018 yang hanya Rp1,78 triliun.

‘Naiknya cukup besar, dan ini sejalan dengan kenaikan yang kami catat dari perkiraan sampai akhir tahun, karena hanya tinggal beberapa hari lagi, uang yang keluar dari BI itu mencapai 13,2 triliun rupiah, dengan tahun lalu uang yang keluar dari BI hanya sebesar 10,1 triliun rupiah, jadi ada peningkatan sebesar 30,7 persen,” ucapnya.

Ini katanya sangat mengejutkan, karena biasanya BI hanya menargetkan pertumbuhan uang beredar khusunya uang tunai itu hanya dikisaran 10 persen.

“Ternyata di wilayah Siantar naik cukup besar, kami sudah mencoba menganalisis kenapa terjadi demikian, diantaranya memang pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja kita di 8 kabupaten kota, yaitu Simalungun, Siantar, Batubara, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan batu Utara, labuhan batu Selatan dan Labuhanbatu, relatif lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi di secara nasional maupun di Sumatera Utara,” jelas Edhi.

Lanjutnya, data untuk tahun lalu pada pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 8 kabupaten kota itu ada di Tanjungbalai sebesar 5,9 persen yang kedua Asahan, yang ketiga di Labuhanbatu Selatan, lalu disusul Labuhanbatu Utara, Simalungun, Labuhanbatu, Pematangsiantar, dan terakhir Batu Bara.

Menurutnya, tentu saja penggunaan uang tunai yang tinggi di masyarakat khususnya di wilayah pedesaan dan perkebunan.

Ini yang akan menjadi tugas BI untuk selalu meningkatkan pelaksanaan gerakan nasional non tunai di masyarakat.

Jadi melalui pembayaran nontunai lebih efisien dan lebih aman. Selain itu masih banyak tempat pedesaan dan perkebunan tidak tersedia ATM sampai dengan wilayah pelosok, sehingga masyarakat susah untuk mengambil uang tunai.

Ketika ditanya tentang ketersediaan dalam penukaran uang baru pada Natal dan tahun baru kali ini, Edhi menjawab tidak ada masalah.

“Uang kecil seperti 2.000, 5.000,10.000, 20.000, karena ada kebiasaan untuk membagikan uang, Bank Indonesia telah menyediakan sebesar 50,6 milyar rupiah,” ungkapnya.(hm02)

Penulis : Yetty

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles