Simalungun, MISTAR.ID
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Dr Henni Pene, melalui Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Gimrood Sinaga mengatakan, untuk jumlah kasus TBC di Simalungun untuk tahun 2020 sudah mencapai 725 orang.
“Kasus sampai Juni 2020 mencapai 725 kasus, namun untuk data yang meninggal belum bisa kita sampaikan, karena masih dalam pendataan,” ucap Gimrood Sinaga kepada Mistar, Rabu (8/7/20).
Gimrood Sinaga menjelaskan, bahwa penyakit TBC, penularannya hampir sama dengan Covid-19. Dia menyebutkan penyakit TBC menular dari batuk seseorang yang mengidap TBC. Gimrood juga mengatakan, bahwa isu-isu terkait cara penularan TBC masih banyak yang simpang siur di kalangan masyarakat.
Baca juga : Gawat! 14-15 Orang Per Jam Tewas Karena TBC
“Ada isu-isu yang mengatakan penyakit ini bisa tertular dari piring, gelas atau barang-barang yang dipakai si pengidap, itu salah, itu pemikiran orang lama. Penyakit ini tertular dari batuk atau bersin seseorang,” jelasnya.
Gimrood juga menjelaskan, bahwa penyakit TBC bisa sembuh dalam perawatan selama enam bulan penuh, namun disayangkannya, masih banyak pasien yang tidak disiplin dalam perawatan penyembuhan TBC.
“Sebenarnya 6 bulan bisa sembuh, namun kebanyakan pasien tidak disipiln, dalam jangka sebulan dirasakannya semakin membaik, langsung tidak minum obat, akibatnya TBCnya kambuh lagi,” jelas Gimrood Sinaga.
Gimrood menegaskan, agar pasien atau orang-orang yang terkena TBC harus disiplin meminum obat yang sudah dianjurkan nonstop selama enam bulan. “Metode pengobatannya sampai 6 bulan, namun ada juga yang ditambahi 2 bulan lagi setelah selesai perawatan 6 bulan, jadi jika ingin sembuh harus disiplin dalam masa perawatan,” ucapnya.
Baca juga : Kemenkes: Obat Anti TBC itu Gratis
Sementara itu, untuk kasus TBC tahun 2019, Gimrood mengatakan ada 1.842 kasus, dengan kasus meninggal sebanyak 40 orang, diantaranya 28 laki-laki dan 12 perempuan.(roland/hm09)
