8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Interaksi Menilik Angket DPRD Siantar, Astronout: Jangan Intimidasi Hasilnya

Siantar, MISTAR.ID – Komunitas Mata Publik menggelar kegiatan diskusi interaksi yang mengambil tema ‘Menilik Angket DPRD Kota Pematangsiantar’ di Patarias Cafe Jalan Sang Naualuh, Kecamatan Siantar Timur, pada Kamis (13/2/20) sore.

Diskusi interaksi yang dipandu Riza Anugrah Nasution itu, dihadiri sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat, Ormas, para awak media, beberapa aktivis dan seorang anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Astronout Nainggolan.

Kata Astronuout, hak angket adalah salah satu hak anggota DPRD yang dijamin Undang-Undang untuk melakukan penyelidikan.

“Saya tembak langsung, ada tiga kriteria di situ, bahwa penyelenggaraan kekuasaan itu apakah melanggar Undang-undang, apakah dia berdampak luas terhadap masyarakat dan bangsa, apakah dia bersifat strategis. Itu yang harus dikaji,” tuturnya.

“Tapi apapun itu, tak perlu kita heran terhadap pelaksanaan hak angket ini, karena memang itu adalah hak anggota DPRD yang sudah diamanatkan Undang-undang. Kita tunggu, apakah yang diangketkan itu memenuhi kriteria ketiga poin itu tadi,” sambung Astronout yang mengaku mendorong anggota DPRD agar tidak pasif. Dan menurut Astronout, keberanian DPRD untuk mengajukan hak angket patut diapresiasi.

“Kalau persoalan yang dikaji itu, saya tidak bisa masuk ke dalam materi yang diangketkan, sebab sudah ada tim angketnya. Ibarat suatu kasus, kita tidak bisa masuk ke materi persoalan karena masih dalam penyelidikan. Tapi secara umum, masyarakat menilai, masyarakat merasa, agak stagnan dalam pelaksanaan pemerintahan ini. Kamipun dari dewan, kami merasa ada ketidakpuasan masyarakat sehingga mengajukan hak ini,” tukasnya.

Dari sejumlah peserta diskusi yang memberikan tanggapannya, rata-rata meragukan panitia angket dalam menjalankan tugasnya, sehingga hasilnya tidak maksimal.

Bahkan ada yang menilai, yakni Imran Nasution dari awak media, seharusnya pelaksanaan proyek tahun 2019 yang dilaksanakan di akhir tahun layak dimasukkan dalam poin angket karena berdampak luas kepada masyarakat, namun tidak dimasukkan dalam poin angket.

Selanjutnya seorang aktivis dari Institut Law Justice, Fawerful Fander Sihite menilai bahwa DPRD tidak serius.

“Kenapa tidak serius, sampai dengan saat ini, DPRD masih setengah hati. Ada proses penyelidikan, ada juga kegiatan Adeksi yang sebenarnya bisa dilakukan perwakilan, tapi yang ikut panitia angket juga berangkat ke (Adeksi) sana,” ungkap Fawer dalam diskusi yang diiringi hujan deras sebagaimana terpantau dalam video yang diunggah dalam Facebook ‘Mata Publik’.

Kemudian menurut Gunawan Purba selaku sekretaris eksekutif Government Monitoring (GoMMo) Siantar-Simalungun, ada kelemahan DPRD dalam mengajukan hak angket, karena anggota DPRD dinilainya tidak ada mengusulkan alasan penyelidikan.

“Untuk apa penyelidikan itu, mau diapakan penyelidikan, sampai saat ini saya tidak ada melihat alasan itu,” ujar Gunawan yang juga menyoroti molornya rapat paripurna DPRD pengusulan hak angket.

“Jadwalnya jam 10, tapi dibuka jam 11 lewat. Padahal jelas diatur di Tata Tertib DPRD dan PP 12 tahun 2018, ketika sidang paripurna tidak kuorum, maka sidang diskors selama 1 jam untuk memenuhi kuorum. Itu tidak dilakukan DPRD. Menurut saya, ini menjadi salah satu poin kelemahan DPRD dalam penggunaan hak angket,” tutur Gunawan yang menilai bahwa masyarakat apatis terhadap DPRD dalam penggunaan hak angket.

Astronout: Jangan Mengintimidasi Hasilnya

Menanggapi pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan para peserta, Astronout mengajak masyarakat untuk mengawasi kinerja panitia angket yang sedang melakukan proses penyelidikan.

“Saya ingin kita semua di sini, dengan semangat untuk membangun kota Siantar, saya mengajak masyarakat untuk mengawasi prosesnya. Jangan mengintimidasi hasilnya,” ujar Astronout yang menyebutkan keputusan DPRD adalah keputusan politik.

“Sekali lagi kepada masyarakat, saya mohon, saya ajak kita berpikir untuk kemajuan kota Siantar. Tapi dari kita berbicara, berhasil apa tidak. Saya mau bertanya di forum ini, kalau berhasil, keputusannya seperti apa. Lalu kemudian memaksakan asumsi dengan hasil seperti ini, itu tidak bisa bos. Mari kita cerdas, saya suka semua mengkritisi jalannya pemerintahan, saya sangat inginkan itu, tapi mari dengan cerdas (mengkritisi),” ajaknya.(hm02)

Penulis : Ferry Napitupulu

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles