5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Ini Penuturan Tetangga Korban Kecelakaan Maut di Jalan Asahan

Simalungun, Mistar.ID

Sejumlah kerabat dekat maupun para tetangg korban kecelakaan beruntun di Jalan Asahan Km 4, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun pada, Kamis (19/11/20) kemarin, tampak memadati rumah duka, yang terletak di Jalan Simpang Karang Anyar Batu 4, Nagori Dolok Marlawan, Kabupaten Simalungun, Jumat (20/11/20) sekira pukul 14.00 WIB.

Dari keterangan para tetangga yang mengenal betul sosok almarhum Hotdiman Sidabutar (58) dan ketiganya cucunya Digibran Nathanael Sidabutar (3) Fincent Rey Amsal Sidabutar (7), Love Viona Angely Sidabutar (6), akan dikebumikan besok hari, Sabtu (21/11/20).

“Rencanya akan dikebumikan besok keempatnya jam 14.00 WIB di pemakaman keluarga mereka,” ungkap Br Sialagan, salah seorang tetangga korban kepada wartawan ketika diwawancarai.

Baca Juga:Kecelakaan Beruntun di Jalan Asahan, Supir Truk Maut Serahkan Diri ke Polisi

Warga lain menimpali, semasa hidup almarhum Hotdiman Sidabutar merupakan orang baik di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Ompung (Hotdiman) itu orangnya periang, baik juga orangnya. Kalau cucunya sudah dari kecil sama ompungnya,” ungkap warga menimpali.

Tetangga korban juga mengungkapkan, dulu ketiga cucunya tersebut bersama ayah dan ibunya tinggal di kalimantan

Namun ayah ketiga cucunya sering sakit-sakitan dan akhirnya mereka memutuskan pindah, dan tinggal bersama di rumah Hotdiman.

“Ketiga cucunya ini mulai dari kecil sampai saat kecelakaan sering diboncengnya. Harus diboncengnya raun-raun,” ujar Br Sialagan lagi.

“Memang nempel terus lah sama ompungnya,” ucapnya lagi.

Baca Juga:Kecelakaan Beruntun di Jalan Asahan, Ruliana Br Gultom: Nga Habis Be Sude Anakku

Sebelum keempatnya meninggal dunia dalam insiden kecelakaan beruntun, dikatakan Br Sialagan lagi, almarhum Hotdiman baru menjemput cucunya dari sekolah.

“Semalam itun korban jemput cucunya yang TK. Cucunya nomor dua. Mesti ikut juga cucunya yang dua lagi,” ujarnya.

Cucu almarhum Hotdiman berjumlah empat orang. “Ada empat cucunya. Aturannya ikutnya empat-empat cucunya itu. Tapi Karena belajar daring jadi tidak ikut satu cucunya dari anak keduanya,” ujarnya.

Selain naik kereta, almarhum Hotdiman dikenal sangat sayang terhadap cucu-cucunya. Acapkali Hotdiman mengajak jalan-jalan dengan mengendarai mobil atau sepeda motor.

Almarhum Hotdiman juga merupakan mantan Anggot TNI yang telah pensiun sekitar satu atau dua tahun yang lalu. Dimasa pensiunnya, almarhum mengisi waktu luangnya dengan bertani dan berjualan toko kelontong.

Terkait lokasi pemakaman keluarga korban, dikatakan Br Sialagan, berada di Kampung Pardamaian.

Baca Juga:Bagaimana Dukungan Moral untuk Keluarga Korban Kecelakaan Lalin

“Di Kampung Perdamaian namanya, disitu nantinya dikuburkan,” ujarnya seraya menyeka air mata.

Soal keseharian almarhum Hotdiman, Br Sialagan mengaku, sebelum kecelakaan dirinya masih sempat bertemu dan belanja sayur-sayuran.

“Paginya masih belanja sayur-sayuran aku. Ompung (Hotdiman) ini kan kalau pagi jual sayur-sayuran. Rupanya gak berapa lama setelah belanja aku,  uda kecelakaan,” kenang Br Sialagan.(hamzah/hm01)

Related Articles

Latest Articles