11.5 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Ini Penjelasan Tentang Asesmen Nasional

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar menjelaskan, apa itu Asesmen Nasional (AN)?

Asesmen adalah proses pengumpulan data, informasi dan penilaian secara komprehensif. Sedangkan Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

Singkatnya, Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah atau mengevaluasi kinerja satuan pendidikan.

“Nantinya, bagaimana hasil layanan ataupun kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional tersebut akan menjadi cermin untuk melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan selanjutnya,” ucap Lusamti Simamora selaku Kabid PAUD dan Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, Kamis (21/1/21).

Baca Juga:Disdik Siantar Tegaskan Pelaksanaan Asesmen Nasional Diundur

Apa perbedaan Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Nasional (AN) pada 2021?Dikatakannya, mengacu pada Mendikbud, perbedaan Asesmen Nasional dengan UN adalah bahwa Asesmen Nasional tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu. Melainkan, yang dievaluasi adalah pemetaan input, proses, dan hasil sistem pendidikan. Kemudian digunakan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan.

Sedangkan, Ujian Nasional hanya mengukur capaian hasil belajar kognitif individu peserta didik di akhir jenjang. “Dari AN inilah dapat diketahui sejauh mana kinerja oleh semua satuan pendidikan. Hasil dari penilaian AN tersebut akan diberikan kepada satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di satuan pendidikan,” terangnya.

Selain itu, yang mengikuti AN hanyalah siswa yang berada pada tingkat kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA atau SMK. Subjek penilaian pun berbeda, AN hanya akan mengambil sampel siswa untuk dinyatakan lulus, sedangkan UN keseluruhan siswa.

AN tidak mengevaluasi setiap murid maupun prestasinya, tetapi murni mengevaluasi mutu sistem pendidikan sekolah tersebut. Hasil AN tidak memiliki konsekuensi sedikit pun pada murid yang menjadi pesertanya.

Berbeda dengan UN yang mengevaluasi murid berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan materi. “Hasil dari AN tidak ada konsekuensi dalam bentuk apapun bagi siswa apabila tidak dapat menyelesaikan soal maupun ujiannya. Sedangkan UN hasilnya menentukan kelulusan siswa tersebut,” Ungkap dia.

Baca Juga:Yuk, Pahami Asesmen Nasional Pengganti Ujian Nasional

“Waktu pelaksanaan Asesmen ini dilakukan di tengah jenjang pendidikan, bukan di akhir jenjang seperti pada pelaksanaan ujian nasional. Seperti, bulan 3 atau 8. Tapi kalau UN kan harus diakhir semester, bulan 4 atau 5. Karena udah selesai semua pembelajaran,” jelas Lusamti.

Maka dari itu, ucapnya, pelaksanaan Asesmen Nasional nanti tidak akan melibatkan seluruh siswa. Melainkan akan dipilih pada tiap-tiap tingkatan. Pada SD sebanyak 15 orang, SMP/ MTs 30 orang dan SMA/ MA/ SMK 30 orang juga.

Inilah yang nantinya akan menjadi perbedaan Asesmen Nasional dengan UN. Ke depan, lanjutnya, UN akan diganti Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Yang mirip seperti Programme for International Student Assessment (PISA).

Langkah tersebut diambil agar asesmen Asesmen memiliki kualitas yang baik dan setara dengan kualitas internasional dengan tetap mengutamakan kearifan lokal.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles