12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Hari ini, PTM 100 Persen Dimulai Tingkat SMA/ SMK di Siantar-Simalungun

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara memutuskan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk wilayah Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, mulai diberlakukan hari ini, Senin (24/1/22).

Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang berada di Pematangsiantar, James Andohar Siahaan mengatakan, ini merupakan tindak
lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Dimana, PTM 100 persen bisa diselenggarakan setiap hari dengan jumlah siswa 100 persen dari kapasitas ruang kelas.

“Sebelumnya sudah ada dua sekolah yang kita uji coba melaksanakan PTM 100 persen. Hasilnya lancar, dan semuanya berjalan dengan baik. Terlebih lagi 100 persen guru maupun muridnya sudah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19,” ucap James.

Baca juga: PTM 100 Persen, Orang Tua Diimbau Siapkan Bekal Anak ke Sekolah

James juga menjelaskan, pelaksanaan PTM di tingkat SMA/ SMK tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat karena masih dalam pandemi Covid-19. Selain itu, pihaknya akan lebih memfokuskan ke disiplin guru dalam mengajar karena sudah ada penambahan jam.

Nantinya, lanjut dia, akan ada penambahan durasi waktu pembelanjaan. Seluruh siswa menjalani 6 jam pelajaran setiap hari, dimana setiap mata pelajaran atau per sesinya dilakukan 35 menit, serta dilakukan dua kali istirahat. “Itu makanya kami minta pihak sekolah agar menganjurkan anak-anak untuk bawa makanan dari rumah. Atau dia sudah sarapan secukupnya sampai selesai belajar. Karena kantin masih dilarang untuk dibuka kembali,” jelas dia.

Ketika ditanya pada James, jika nanti suatu sekolah ada temuan kasus Covid-19, apakah sekolah akan menghentikan kegiatan PTM atau hanya di rombongan belajar atau kelas yang ada temuan kasus positif Covid-19 saja?

Baca juga: Sepekan Digelar, PTM 100 Persen di Siantar Jalan Terus Tanpa Hambatan dan Kendala

“Jika ada klaster Covid-19 di suatu sekolah, maka kami belum bisa memastikan sekolah wajib ditutup. Kami akan berkoordinasi terlebih dahulu pada Dinas Kesehatan maupun Satgas Covid-19 setiap daerah. Sebab, mereka yang berhak menentukan diberhentikan atau tidak,”tukas James.

Meski demikian, kata James, seluruh satuan pendidikan yang gelar PTM 100 persen sudah ada tenaga kesehatan yang siap sedia selama pembelajaran berlangsung. Karena kan semua sekolah sudah pegang kontak dokter Puskesmas masing-masing. Jadi dari sisi kemedisan, sekolah selalu berkonsultasi ke ahlinya terlebih dahulu. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles