8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Harga Sembako Melonjak, Pelaku Usaha Rumah Makan Terpaksa Naikkan Harga

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menjelang Natal dan Tahun Baru, beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok yang paling tampak naik secara signifikan pada awal bulan Desember ini.

Dan kenaikan paling jelas terlihat pada harga daging ayam juga telurnya. Selain itu, bahan pokok yang harganya naik signifikan pula adalah cabai rawit dan sayur mayur.

Alhasil, sejumlah pelaku usaha pemilik rumah makan mengaku terpaksa menaikan harga jual sebagai dampak kenaikan harga kebutuhan bahan pokok yang tidak terkendali tersebut.

Minarti, salah satu pemilik rumah makan yang berada di Jalan Singosari Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, terpaksa meliburkan dagangannya selama seminggu.

Baca Juga:Ada Pasar Murah di Siantar, Ini Lokasinya dan Jenis Kebutuhan Pokok yang Dijual

Berharap akan turun harga bahan pokok, justru sebaliknya, harga bahan pokok kompak menanjak naik hingga saat ini.

“Terpaksa ku naikan harga jualanku sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000 per porsi. Sebenarnya itupun belum dapat untung hanya buat balik modal saja,” ucapnya, Kamis (17/12/20).

Di samping itu, ia tidak berani menaikkan harga terlalu tinggi karena takut pelanggannya tidak lagi makan di warungnya tersebut.

Tidak hanya itu, kenaikan harga juga terjadi pada buah dan sayur-sayuran, yang merupakan kebutuhan penting sebagai konsumsi sehari-hari agar tetap sehat di masa pandemi Covid 19.

Hal senada juga diucapkan pengusaha bubur ayam dan sarapan pagi di Jalan Viyata Yudha, bernama Yanti. Katanya, akibat kenaikan bahan pokok terus merangkak naik, terpaksa ia mengurangi porsi dagangannya.

Baca Juga:Meski Harga Cabai Naik, Sumut Berpeluang Cetak Deflasi

Dia mengaku membeli ayam di pasar dengan harga sudah mencapai Rp36 ribu per kilogramnya. Hal inilah yang membuat Yanti terpaksa mengurangi porsi makanannya, agar omzet penjualannya tidak mengalami penurunan drastis.

“Serba salah sebenarnya, kalau nggak naik kita rugi, kalau naik pelanggan malah kabur nantinya, apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, semua serba sulit cari uang,” sebutnya.

“Saya takut malah tak ada pembeli jika harganya dinaikkan. Jadi, lebih baik dikurangi saja porsinya, namun rasa dan kwalitas makanan tersebut tetap terjaga,” sebutnya.

Baca Juga:Harga Ayam Kembali Normal Rp23 Ribu Per Kg

Menurutnya, libur Natal dan Tahun Baru jadi momen pendongkrak konsumsi rumah tangga. Lonjakan tersebutlah yang biasanya menyebabkan harga bahan makanan pokok merangkak naik.

Untuk itu, ia berharap pemerintah dapat mengatasi kenaikan harga tersebut. Bahan pokok semakin melonjak, apalagi di masa pandemi ini. Pendapatan menurun, harga makin melonjak. Cabai, gula, minyak goreng, telur, bawang, yang biasanya di bawah, sekarang makin melonjak.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles