8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Harga Pakan Naik, Harga Telur Ayam-pun Naik di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga telur ayam di Kota Pematangsiantar bergerak naik di kisaran Rp10.000 per papan. Kenaikan harga ini terdampak dari melonjaknya harga pakan ayam seusai perayaan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Sebelumnya harga telur ayam berada di kisaran Rp37.000 per papan, naik menjadi Rp47.000 hingga Rp55.000 perpapannya sebagaimana pantauan pasar mistar.id, Rabu (25/5/22).

Kenaikan harga telur ayam ini cukup mengagetkan pedagang dan pembeli. Para padagang mengakui, kenaikan harga telur ayam dipicu karena mahalnya harga pakan ayam di tingkat peternak.

Baca Juga: Lelaki Ini Banting Setir dari Karyawan Menjadi Peternak Burung Puyuh

“Telur yang biasanya harganya Rp36 ribu-37 ribu per papan (isi 30 butir) naik menjadi Rp47.000 bahkan ada yang Rp55.000,” ucap Tarigan pemilik warung di Siantar, Rabu (25/5/22) sore.

“Harga telur di warung ini berbeda-beda, tergantung besar ukuran telurnya,” sambung Tarigan.

Pedagang itu mengakui, kenaikan harga telur ini tidak memengaruhi minat konsumen untuk membelinya, karena telur ayam sekarang menjadi kebutuhan rumah tangga terutama pedagang makanan.

Baca Juga: Sopir Truk Pakan Ternak Dihukum 5 Tahun karena Tewaskan Pencuri Barangnya

Kapala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Pemko Pematangsiatar, Elpina Turnip mengakui, kenaikan harga telur ayam yang sudah berlangsung sejak satu minggu lalu.

“Kami sudah turun langsung meninjau para peternak, salah satunya peternak di Karang Sari, mereka mengakui ada kenaikan. Penyebabnya karena harga pakan ayam itu naik drastis,” ujar Elpina dihubungi, Rabu (25/5/22) siang.

Lanjut Elpina, harga perbutir telur ayam sekarang berada di kisaran Rp1.400 per butir (ukuran besar) dan ukuran kecil Rp1.350 per butir.

Baca Juga: Tingginya Harga Pakan dan Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu Harga Telur Naik

Naiknya harga pakan ayam ini, berdampak turunnya tingkat produksi dan para peternak membatasi penggunaan pakan ayam sehingga produksi telur menurun.

“Harga pakan naik, produksi berkurang. Padahal permintaan pasar tinggi. Jadi agar kebutuhan telur di Siantar cukup, diharapkan ada pemasok dari daerah lain,” ucapnya.

Namun sejauh ini, pihak Dinas Koperasi UKM Kota Pematangsiantar mengakui belum menemukan adanya pemasok telur dari daerah lain ke Kota Pematangsiantar karena kasusnya hampir sama.

“Sedang kita usahakan dan berkoordinasi dengan bidang-bidang perdagangan di kabupaten dan kota lainnya. Saat ini belum ada yang surplus telur ayamnya,” pungkas Elpina Turnip.(hamzah/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles