7.1 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe dan Tahu Mengeluh

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Banyak pedagang tempe dan tahu mengeluhkan harga kedelai yang mulai naik, sedangkan kacang kedelai ini sangat dibutuhkan untuk pembuatan tahu dan tempe. Akibatnya, para usaha pembuat tahu dan tempe ini rencananya akan mengurangi produksi.

Dari beberapa pedagang tahu dan tempe yang diwawancarai Mistar mengatakan, kenaikan ini dampak dari pandemi virus Covid-19 yang sedang melanda dunia.

“Harga kacang kedelai dalam beberapa hari ini terus bergerak naik, tidak tahu apakah ini masih akan naik lagi. Kalau biasanya Rp6.500 per kilogram, sekarang menjadi Rp8.600 per kilogramnya,” ujar Sulasmi, pedagang dan juga pengusaha tahu dan tempe.

Biasanya, kata Sulasmi, dalam sehari bisa menghabiskan 300 kilogram kacang kedelai, namun sekarang menjadi 200 kilogram saja. “Selain itu, setiap hari kami bisa membuat tahu sampai 21 trip, sekarang ga sanggup lagi, hanya bisa 10-15 trip saja, itupun masih belum yakin bisa habis terjual,” tuturnya.

Sri Yatni, pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Dwikora Pematangsiantar menuturkan, penjualan menurun akhir-akhir ini. Akibat dampak virus Korona, banyak pembeli tidak berbelanja di pasar.

“Mungkin pembeli takut karena dampak virus Korona ini, disuruh menghindari tempat-tempat keramaian. Akibatnya, sepi pembelinya, mau gimana lagi,” imbuhnya sambil membungkus tahu yang tersisa untuk dibawa pulang.

Sri juga menambahkan, selain pembeli sudah sedikit, harga kedelai mulai mahal, sehingga para agen tahu maupun tempe menaikkan harga.

“Biasanya, tahu sedang dijual 5 biji seharga Rp1.000 , setelah kacang kedelai naik, menjadi 4 biji Rp1.000. Begitu juga dengan tahu yang kecil, selain ukurannya yang diperkecil, jumlahnya juga dikurangi, namun harga tetap,” tukasnya.

Reporter: Yetty Damanik
Editor: Edrin

Related Articles

Latest Articles