7.3 C
New York
Friday, March 29, 2024

Harga Gabah di Siantar Masih Sesuai HPP Rp4.200 per Kg

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga gabah kering (HGK) di Kota Pematangsiantar masih normal. Sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar Rp4.200 per Kg.

Hal ini diungkapkan Kepala seksi Produksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar
Leila Nasution, Rabu (31/3/21).

“Meski lahan pertanian di Kota Pematangsiantar berkurang karena ada alih fungsi lahan perumahan, kemudian irigasi rusak, sehingga lahan pertanian beralih ke tanaman palawija,” ujarnya.

Dia menuturkan, pada tahun 2020, lahan pertanian Kota Pematangsiantar seluas 1.519 Ha, tahun sebelumnya seluas 1.683 Ha. Berkurangnya lahan pertanian di kota ini tidak dapat dibendung pihak dinas pertanian.

Baca Juga:Lahan Pertanian Siantar Berkurang 164 Ha

Satu sisi, tanah yang dikelola para petani tersebut pun ternyata kebanyakan bukanlah pemilik aslinya. Kebanyakan dari mereka hanyalah sebagai penumpang di tanah milik orang lain.

“Dibandingkan dengan kota lain, Siantar masih lumayan terhadap hasil produktivitas para petaninya sebesar 6 ton per hektar. Pada tahun 2019, kita mendapatkan 6,3 ton per hektar. Untuk tahun 2020 belum dirilis, tahun ini akan keluar,” bebernya.

Di samping itu, Leila menyampaikan kekhawatirannya pada tahun ini bahwa akan berkurangnya produktivitas, disebabkan berkurangnya hasil panen dari para petani. Pasalnya, kerusakan beberapa irigasi yang mengairi sawah para petani belum juga diperbaiki.

Baca Juga:Lahan Pertanian di Desa Pintu Bosi Longsor, 60 Hektar Persawahan Kekurangan Air

Selain itu, sambung dia, faktor cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini turut menjadi alasan terjadinya penurunan luas tanam padi, sehingga jumlah panen pun otomatis akan berkurang. Salah satunya yang terjadi di Kelurahan Bah Sorma.

Sekitar 34 Ha lahan sawah dilanda hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan tanaman padi milik para petani rusak dan gagal panen. “Sampai saat ini kami berusaha untuk mencegah pengalihan lahan. Kita memberikan bantuan benih, melakukan inovasi teknologi.

Mengenai pupuk kan memang ada subsidi. Dinas pertanian juga ikut serta terlibat di Tim Koordinadi Penataan Ruang Daerah (TKPRD),” pungkasnya. Laila berharap kepada para petani dapat meningkatkan produktivitas lahan pertaniannya dan jangan buru-buru mengalih fungsikan lahan pertaniannya.(yetty/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles