7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Harga Bahan Pokok Naik, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional Kota Pematang Siantar terus merangkak naik. Tak hanya beras, aneka cabai, bawang, sayuran hingga sumber protein seperti telur dan daging mengalami kenaikan signifikan jelang hari raya Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini tidak hanya dikeluhkan konsumen, melainkan para pedagang karena berkurangnya para pembeli.

Salah satunya pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Dwikora Kota Pematang Siantar mengatakan, harga beberapa kebutuhan pokok yang dijual di kiosnya mengalami kenaikan yang beragam.

“Mereka (pembeli) tetap belanja ke pasar, tapi hanya main-main saja,” ujar Rama dengan ketus, Kamis (1/12/22).

Baca Juga:Pedagang Korban Kebakaran di Jalan Jamin Ginting Medan Terima Bantuan

Rama menjelaskan, kalau masyarakat yang datang ke pasar itu sekarang ini kebanyakan mengurangi volume pembelian‎, namun ada juga dari mereka yang memilih sembako dengan kualitas kurang baik karena harganya jauh lebih miring dibandingkan komoditas sembako yang harganya semakin tidak terjangkau.

Ia juga menyebut, kenaikan harga pangan saat ini didorong oleh lonjakan harga berbagai komoditas yang menjadi bahan baku utamanya.

Rama mencontohkan, seperti dagangan yang dijualnya. Bahan utama tempe dan tahu yakni kedelai naik hampir 100 persen. Akibatnya, hal ini menyulitkan konsumen sehingga mereka mengurangi pembelian.

“Lihat saja, udah hampir siang begini, tahu saya sisanya masih banyak. Biasanya, jam segini, saya sudah beres-beres mau pulang, sebab jualan sudah habis,” tuturnya.

Baca Juga:Sempat Rampas Senpi Anggota, Polres Belawan Sebut Pedagang Nasi Goreng Bandar Narkoba

Bahkan, kata dia, kondisi tersebut tidak hanya di dagangannya saja melainkan para penjual sayur mayur. Naiknya harga bahan pokok juga berimbas pada harga semua jenis sayuran.

Kenaikan sayur-sayuran tersebut dikatakannya sejak bulan lalu. Hal serupa juga dirasakan Sabrita (44) yang berjualan barang-barang kebutuhan pokok di pasar tradisional Dwikora Pematang Siantar.

Dia merasakan langsung dampaknya, seperti naiknya kebutuhan pokok yang memicu sepinya pembeli, sehingga omzet menurun.

“Biasanya, sehari saya bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan, sudah beberapa hari ini, pendapatan saya anjlok hingga 30-40 persen,” ungkap Sabrita saat ditemui di kiosnya.

Baca Juga:Musim Hujan, Pedagang Ikan Sebut Stok Minim Bikin Harga Jadi Naik

Karena kondisi tersebut, Sabrita selaku pedagang mengaku kesulitan dalam menjual bahan pangan. Sekarang pembeli jadi kurang dan belanjanya sedikit.

“Kita juga susah jualnya karena tidak ada yang mau beli. Biasanya suka beli sampai 10 macam belanjaan, ini lama kelamaan hanya beli satu hingga tiga macam saja,” jelas dia.

Meski begitu, kata Sabrita, ia tetap semangat untuk berjualan. Hal ini untuk kedua buah hatinya yang sedang bersekolah di luar kota.

Baca Juga:Lebih Aman dan Efisien, Pedagang di Medan Diajak Pakai Pembayaran Non Tunai

Sabrita pun tidak malu untuk menghubungi para pelanggannya kemudian mengantarkan barang-barang yang sudah dipesan pelanggannya tersebut.

“Pelanggan yang memesan barang kebutuhan sembako dan lokasi rumahnya masih sekitar Siantar, saya antar saja. Sekarang ini lebih baik “jemput bola”. Bagaimana pun, saya butuh biaya untuk menghidupi keluarga,” kata wanita yang terpaksa berjuang sendiri setelah ditinggal suaminya meninggal dunia karena sakit.

Sabrita dan para pedagang lainnya berharap, pemerintah melakukan beberapa kebijakan demi menurunkan harga bahan pokok. Mereka ingin harga bahan pokok tersebut murah lagi agar yang belanja banyak.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles