8.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Hanya Gegara Mencuri Bumbu Penyedap, Ibu Aniaya Anak Kandung

Simalungun | Mistar – FM (7)) warga Pondok Bulu, Kabupaten Simalungun menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya, inisial PS (30) hari Minggu (20/10/19) siang di rumahnya.

Ketika ditemui Mistar di Mapolsek Tiga Dolok, bocah malang mengatakan, ia dianiaya ibu kandungnya hanya karena mengambil bumbu penyedap milik ibunya.

“Aku curi (bumbu penyedap) untuk di makan pak,” katanya dengan bahasa yang sangat lugu.

FM juga mengakui, ia dianiaya ibunya memakai selang dan kerap mendapat penganiayaan dari ibunya.

Ketika melihat FM di kantor polisi itu, kondisi wajahnya sangat memprihatinkan, lembam-lembam bekas dianiaya masih terlihat jelas. Selain bekas pukulan, terdapat mirip luka bakar, bagian kepala belakang benjol seperti bekas benturan, dan bagian punggung memar.

Ayah tiri korban, Tejo, menjelaskan, FM adalah anak tirinya dan ibu korban adalah istri ketiganya.

Tejo juga membenarkan apa yang diceritakan FM. “Baru lima tahun kami tinggal di situ,” ujar Tejo.

Sambung Tejo, awal kejadian ia tidak berada di rumah, namun saat tiba di rumah Tejo terkejut melihat istrinya menyiksa FM.

“Aku pun berusaha mendorong istriku agar tidak lagi memukuli FM,” lanjutnya. Ia juga mengaku tidak tahu alasan istrinya memukuli FM.

Sementara itu, Kepala Desa Pondok Bulu Albiner Sinaga menjelaskan, pasangan suami istri itu bukan penduduk tetap di Nagori Pondok Bulu.

“Mereka ini pendatang, cuma sudah lama di sini, sekitar empat tahun, cuma mereka tidak bisa difasilitasi memiliki KK (kartu keluarga) karena mereka tidak bisa mendapatkan surat pindah,” katanya.

Lanjut Albiner, kedua pasangan tersebut mengaku berasal dari Jambi. Setiap hari, suami istri itu kerja di ladang milik Thomas Saragih di Pondok Bulu.
Kini kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur ini telah ditangani Polsek Tiga Dolok.

Reporter: Joe Ambarita
Editor: Herman

Related Articles

Latest Articles