7.5 C
New York
Monday, March 18, 2024

Guru Dituntut Lebih Kreatif Dan Inovatif

Pematangsiantar | MISTAR.ID – Penggantian Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ke Ujian Sekolah (US) yang rencananya akan mulai diberlakukan pada tahun 2020, para guru dituntut lebih kreatif dan inovatif. Tidak hanya bekerja sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP).

Seperti disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pematangsiantar, Rudolf Barmen Manurung, saat dimintai tanggapan terkait penggantian Prosedur Operasional Standar (POS) USBN ke US melalui telepon selulernya, pada Rabu (22/1/20).

“Penggantian USBN ke US mulai tahun 2020 itu berarti lebih diberikan kebebasan kepada guru untuk menilai di satuan pendidikan masing-masing. Dan dari pergantian itu, seorang guru juga dituntut harus mempunyai bank soal, karena guru yang akan menyusun soal untuk ujian,” ujar Rudolf.

Selanjutnya, kata Rudolf, penilaian terhadap siswa akan lebih komprehensif dan menyeluruh. “Artinya, penilaiannya tidak boleh hanya berdasarkan penilaian ujian tertulis saja. Siswa juga dinilai melalui prestasi-prestasi dan kelakuannya selama sekolah. Jadi tidak ujuk-ujuk hasil US itu nilainya untuk menetukan nilai siswanya,” tukasnya.

Dengan penggantian itu, mmenurut Rudolf, akan ada sedikit permasalahan yang dipicu perbedaan kompetensi guru yang berbeda-beda. “Jadi sulit mengukurnya. Apalagi kalau nilai-nilai yang kualitatif itu harus disesuaikan dengan data kuantitatif. Namun demikian, dalam setiap perubahan, guru harus siap,” tegas Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Pematangsiantar itu.

“Sebagai ketua PGRI, kita mengimbau para guru mengupdate atau memperbaharui pengetahuannya. Lalu guru harus memperhatikan petunjuk penilaian, dan guru harus tetap memperhatikan portofolio siswanya. Dan yang paling utama, guru harus tetap semangat, dan tetap menggunakan kompetensinya. Jangan kerja hanya sesuai SOP saja, harus lebih kreatif dan inovatif,” tutupnya.

Reporter: Ferry Napitupulu
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles