Pematangsiantar, MISTAR.ID – Ketertarikan kader GMKI Pematangsiantar mengenal kehidupan jurnalis, sangat terlihat saat pengenalan jurnalistik dasar dalam masa bimbingan (Mabim) yang di Sekretariat GMKI Cabang Pematangsiantar (Komplek Griya), Jalan Sangnaualuh. Sekira 50-an mahasiswa yang hadir saat itu, berlomba mengajukan pertanyaan terkait jurnalistik dan kehidupan jurnalis.
Pengenalan jurnalistik dasar yang disampaikan Kordinator Liputan Harian Mistar, Mahadi Sitanggang, seputar unsur berita, nilai berita, sumber berita dan ciri jurnalisme.
Dari empat dasar jurnalistik ini, secara teori, kader GMKI Pematangsiantar mulai memahami proses hadirnya berita di media cetak, media elektronik dan media online.
Dari pertemuan selama 2,5 jam itu, kader GMKI Cabang Pematangsiantar tidak hanya tertarik dengan jurnalistik, tapi peduli dengan produk jurnalistik, seperti media cetak.
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Yayasan Nasional Indonesia (STIH YNI) Pematangsiantar ini, membandingkan pertumbuhan media online yang sangat subur bertolak belakang dengan matinya beberapa media cetak.
“Tidak bisa dipungkiri, kehadiran media online sedikit banyak memengaruhi pertumbuhan media cetak. Namun persoalan utama media cetak itu adalah mahalnya harga kertas, yang disebabkan semakin ketatnya pengawasan terhadap produksi kertas untuk media cetak. Tapi media cetak itu tidak akan pernah mati seluruhnya. Beberapa negara yang jauh lebih dahulu mengenal media online dari kita, seperti Amerika, negara-negara di Eropah dan yang terdekat, Singapura masih tetap membutuhkan media cetak,” jelas Mahadi.
Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar, M Luther Dewanto Sinaga, mengatakan, kegiatan masa bimbingan GMKI ini dilakukan sebagai proses perekrutan untuk kader-kader GMKI. Selama masa bimbingan dua hari (26-27 Oktober 2019), mahasiswa dari berbagai universitas dan sekolah tinggi yang ada di Pematangsiantar dibimbing untuk pengembangan karakter.
“Ada beberapa hal yang kami pikir perlu dikenalkan kepada kawan-kawan yang akan bergabung ke GMKI, salah satunya, mereka harus mulai mengenal jurnalistik. Mungkin juga dengan mengenal dasar-dasar jurnalistik, tumbuh minat kawan-kawan untuk menjadi seorang jurnalis,” kata Dewanto.(rika/hm02)
Penulis : Rika Yose
Editor : Maris
