7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Gerai Vaksin PT STTC: Warga Senang, Sebelumnya Beberapa Kali Ditolak

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Vaksinasi Covid-19 adalah sebuah langkah krusial untuk menentukan kesuksesan upaya bersama keluar dari pandemi Covid-19. Namun, ada banyak warga yang masih kesulitan mendapat vaksin Covid-19.

Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan vaksin dosis pertama, bahkan ada yang tiga kali ingin mendaftar namun semuanya ditolak, dengan alasan stok vaksin terbatas dan sudah habis.

Vitra Pulungan (26), misalnya. Dia mengaku senang bisa mendapat vaksin gratis tahap pertama dari PT Sumatra Tobacco Trading Company (PT STTC).

Baca Juga:HUT RI ke 76, Korem 022 Pantai Timur dan PT STTC Gelar Baksos

“Sudah tiga kali saya ditolak dapatkan vaksin. Bahkan ada yang sudah dapat kupon, tapi KTP saya katanya tidak bisa terbaca di komputer. Saya kesal, sudah menunggu lama, disuruh tunggu lagi. Saya pun angkat kaki sajalah,” ucapnya.

Vitra mengaku mendapat informasi vaksin yang dilaksanakan PT STTC dari tetangganya. Tanpa pikir panjang, dia pun langsung mendaftarkan diri.

Hal senada dikatakan Surianto (67). Pria yang tinggal di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa ini mengaku sudah berkali-kali datang ke gerai vaksin di Kota Pematangsiantar. Namun tidak pernah dapat. Penyebabnya stok vaksin terbatas, masih belum datang.

Baca Juga:Sambut Tahun Baru Imlek, PT STTC Berikan Bantuan kepada Anak-anak Panti Asuhan

“Saya pergi ke tempat puskesmas dan tempat vaksinasi massal. Tapi tidak pernah dapat. Katanya kurang cepat daftarnya. Terus, vaksin terbatas adanya. Saya pun pulang dengan kecewa,” ujar Surianto sambil mengingat kejadian waktu itu.

Meski begitu, Surianto bersyukur bisa mendapatkan vaksin gratis yang dilakukan PT STTC. Pasalnya, pelaksanaan lebih teratur dan protokol kesehatan (prokes) sangat ketat. Ia juga senang, sebab warga lansia seperti dia diberi tempat prioritas. Artinya, tidak dicampur dengan warga umum lainnya.

“Dari mulai masuk, pemeriksaan untuk melakukan protokol kesehatan 5 M sangat ketat. Satu demi satu warga dicek untuk melakukan prokes. Mulai cuci tangan, pengecekan tubuh, terus sterilkan tubuh di box steril. Petugas juga banyak yang membantu warga. Jadi enggak bisa asal-asal saja,” jelas Surianto.

Baca Juga:Sambut Imlek, PT STTC Berikan Bantuan Sosial di Vihara Avalokitesvara Tebing Tinggi

Tak jauh beda dengan Sri Utami (41), warga Jalan Bah Kapul, Gang Muslim, Kelurahan Sigulang Gulang. Sebelumnya, dia mengeluh karena hendak mendapatkan suntik vaksinasi Covid-19 tahap pertama sangat susah.

Padahal, katanya, pemerintah terus berupaya untuk mendatangkan vaksin dari beberapa negara untuk mengatasi masalah Covid-19.

“Mau mendapatkan suntik vaksin Covid-19 tahap pertama sangat susah dibandingkan vaksin tahap kedua. Bahkan, sudah datang dan lama menunggu, tapi tiba-tiba dibilang vaksin itu hanya untuk tahap kedua,” tukasnya dengan kecewa.

Baca Juga:HUT RI ke 76, Korem 022 Pantai Timur dan PT STTC Gelar Baksos

Padahal, sambung Sri, dia harus menyediakan waktu berkali-kali sampai bolak-balik mendatangi lokasi vaksin. Tapi tidak pernah dapat. Selain itu dia harus meninggalkan pekerjaannya sementara waktu.

“Saya sampai bolak-balik sana sini karena mau masuk kerja. Saya sampai malu pada atasan karena harus permisi terus. Saya pun sempat pesimis, tidak akan bisa dapat vaksin lagi,” katanya.

Wanita yang bekerja di pabrik ini mengaku senang setelah mendapatkan vaksin pertama yang digelar oleh PT STTC. Meski warga yang divaksin ramai sampai ribuan, namun prokesnya sangat ketat.

Baca Juga:PT STTC Bantu Warga Korban Banjir di Kecamatan Siantar Martoba

Awalnya, cerita Sri, dia khawatir akan kerumunan warga yang membludak seperti di beberapa gerai vaksinasi lainnya.

“Di sini nyaman, tempatnya pun enak, banyak pepohonan. Saya yang tadinya khawatir disuntik, jadi enggak sama sekali. Saya siap divaksin untuk tahap kedua lagi di sini bersama PT STTC,” ucapnya dengan tersenyum. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles