10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Dua Mahasiswa STT HKBP Siantar Terpapar Covid-19, 23 Orang Dinyatakan Reaktif

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dr Ronal Saragih membenarkan dua mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Huria Kristen Batak Protestan (STT HKBP) Kota Siantar terpapar Covid-19, dan 23 mahasiswa lainnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pemeriksaan  rapid tes, Jum’at (2/10/10).

Ronal menyebutkan, penyebaran virus terjadi akibat tingkat kepatuhan terhadap 3M yakni menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan masih sangat rendah.

“Sejak awal sudah kita himbau semuanya fasilitas pendidikan maupun umum tetap ikuti protokol kesehatan. Faktor penularan itu hanya mengabaikan protokol kesehatan,” ujar Ronal kepada Mistar, melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (3/10/20) pagi.

Ia mengatakan, atas temuan itu pihaknya melakukan traching rapid tes terhadap 114 mahasiswa aktif di kampus STT HKBP Siantar. Hasilnya, ditemukan 23 mahasiswa reaktif Covid-19.

Baca juga: Hujan Seharian, Ruas Jalan Di Siantar Tergenang Banjir

“Jadi setelah kami lakukan analisa medis maka 23 mahasiswa itu kita karantina mandiri. Dan akan kami melakukan pemeriksaan lanjutan. Ini ketahuannya setelah mahasiswa itu tes swab mandiri,” ujarnya.

Mahasiswa yang terkonfirmasi Covid-19, saat ini tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota  Medan. Untuk sementara penularan virus corona diduga terjadi akibat kontak fisik antara mahasiswa dengan orangtuanya.

“Untuk lockdown belum dapat dipastikan masih dalam pemeriksaan dulu. Kami sedang melakukan analisis, dengan bekerjasama dengan kampus,” ujarnya.

Menurut Ronal, dengan adanya mahasiswa terkonfirmasi Covid-19 maka penularan semakin masif. Dimana tingkat penyebaran terjadi begitu cepat, ia meminta seluruh penyedia perkantoran maupun pendidikan wajib patuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Jenazah Wanita Dimandikan Pria bukan Muhrimnya, Polres Siantar Panggil Saksi Pelapor

“Akibat pertemuan kumpul terus dan terjadi penyebaran virus, ini yang cukup mengkhawatirkan. Kita harus mengubah perilaku tersebut khususnya yang memiliki resiko tinggi penularan Covid-19,” tutupnya.(billy/hm07)

Related Articles

Latest Articles