15.4 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

DPRD Siantar Kecewa, Pemko Tak Punya Program PEN!

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menggelontorkan stimulus ekonomi hingga ratusan triliunan rupiah ternyata tak terlalu berdampak di Kota Pematangsiantar.

Meski PEN dalam bentuk stimulus ekonomi tersebut diberikan kepada pelaku usaha agar dunia usaha terus beroperasi dan berinvestasi untuk menggerakan roda perekonomian. Namun sangat disayangkan, program itu tak disambut antusias Pemko Siantar.

“Pemerintahan Siantar itu tidak memiliki program apapun sampai saat ini dalam rangka mempercepat PEN tersebut, pada semua sektor, tak terkecuali bidang properti. Bahkan, sampai sekarang saja pihak Pemko Siantar tidak memiliki konsep dalam rangka pemutusan Covid-19,” ungkap Komisi II DPRD Siantar, Ferry SP Sinamo, Kamis (20/8/20).

Baca juga: Pemko Siantar Ajukan Plafon Anggaran APBD 2021 Rp727 Miliar

Program PEN ini sangat dibutuhkan masyarakat Siantar saat ini, terutama pada pelaku usaha kecil yang sangat terdampak sekali akibat pandemi corona, ucap Ferry. DPRD sangat mendukung apapun program yang dapat membantu rakyat Siantar, terutama dalam hal realisasi program PEN maupun mengatasi virus Covid-19.

Sebenarnya, kekecewaan para anggota DPRD Pematangsiantar terhadap Pemko Siantar atas lambatnya penanganan kasus Covid-19, sudah diungkapkan pada sidang pembahasan KUA PPAS 2020 – 2021 melalui Pj sekda Basarin Yunus Tanjung. Tapi belum menunjukkan progres apapun.

“Konon lagi mau membuat program PEN untuk masyarakat Siantar, sedangkan untuk hal progres kesehatan terhadap penanganan Covid-19 saja belum sepenuhnya terealisasi, bahkan SK gugus tugas penanganan Covid-19 belum ada sampai sekarang. Padahal dana sudah mengalir sebesar Rp59 miliar. Jadi, mimpilah…,”ungkap Ferry.

Dia juga mengatakan, dampak Virus Corona atau Covid-19 nampaknya berimbas pada semua sektor, memukul pertumbuhan ekonomi, tak terkecuali, sektor properti atau perumahan. Tapi, untuk saat ini pemerintah lebih mengutamakan penanganan di bidang pangan. Sektor pertanian dan perkebunan, dibandingkan sektor lain. Sebab sektor pertanian akan dapat membangkitkan atau memulihkan kembali ekonomi nantinya. Tapi, bukan berarti sektor lain dilupakan.

“Satu sisi, kita juga tidak bisa memaksa pihak bank untuk melakukan akad kredit. Kekhawatiran hal negatif seperti kredit macet itu pasti ada di pikiran pihak bank tentunya, melihat kondisi saat ini. Maka dari itu, bersabar dan bertahan saja dulu. Pemerintah sedang berusaha untuk mengatur perekonomian kita sekarang. Mudah-mudahan pandemi corona segera berakhir,”imbuhnya.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles