Pematangsiantar, MISTAR.ID
Guna menghindari kluster baru di sekolah-sekolah, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pematangsiantar diminta jangan dipaksakan.
Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Ronald D Tampubolon, menyikapi adanya rencana pelaksanaan PTM di SMA dan SMK. Senin (13/9/21).
“Jangan paksakan PTM, karena pematangsiantar baru turun dari level 4 ke level 3. Kita minta, kalaupun PTM harus dilaksanakan, maksimalkan dulu vaksinasi,” tutur Politisi Hanura itu.
Baca juga:Â Kacabdisdik Siantar-Simalungun Klaim Hari Pertama PTM Terbatas Berjalan Lancar
Persentase vaksinasi di Kota Pematangsiantar, kata Ronald, masih dikisaran 30 persen. “Kalau mau dibuat pun PTM, kita harapkan setidaknya vaksinasi sudah 50 persen,” tukasnya.
Ronald mengingatkan agar semua pihak terutama Satgas jangan lengah atau kecolongan dengan mengijinkan pelaksanaan PTM. “Jangan sampai ada kluster baru akibat PTM. Untuk ini, kita minta Satgas membubarkan bila ada ditemukan PTM,” ujarnya.
Saat itu, Ronald menyebutkan, bahwa untuk penanganan Covid-19 di Kota Pematangsiantar akan ada anggaran sebesar Rp26 miliar yang ditampung di Perubahan APBD tahun anggaran 2021.
“Mudah-mudahan penanganan Covid-19 di Kota Pemarangsiantar ini semakin baik ke depannya. Masyarakat kita himbau untuk tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan),” tandasnya.
Baca juga:Â Ada Sekolah Gelar PTM Secara Sembunyi, Disdik Siantar: Jangan Main-main dengan Perwa
Terpisah dikonfirmasi, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar menyebutkan, pihaknya sudah menyurati Ketua Satgas di Kecamatan dan Kelurahan agar meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan PTM di wilayahnya masing-masing.
“Surat itu kita keluarkan berkenaan dengan masih ditundanya kegiatan PTM institusi pendidikan pada status PPKM Level 3 wilayah Kota Pematangsiantar sesuai dengan Instruksi Wali Kota nomor 5 tahun 2021. Artinya, kalau ada PTM di situasi PPKM Level 3, pasti akan dibubarkan,” tandasnya. (ferry/hm06)
