10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Diperiksa di Pos Penyekatan, Seorang Warga Medan Gagal ‘Manikkir’ di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Seorang ibu warga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan gagal ‘manikkir’ atau menghadiri acara adat kerabatnya yang meninggal dunia di Kota Pematangsiantar. Minggu (16/5/21).

Pasalnya, mobil tumpangan itu dihentikan di Pos Penyekatan atau Pos Pengamanan (Pospam) I yang ada di Sigagak Jalan Medan Perbatasan Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

Setelah dihentikan, pihak Dinas Kesehatan yang ada di Pospam tersebut melakukan Swab Antigen Covid-19 terhadap para penumpang mobil tersebut. Sesuai hasil Swab Antigen-nya, ibu berusia 50-an tahun itu positif.

Baca Juga: Penerobos Penyekatan Larangan Mudik dan Menabrak Polisi Ternyata Masih ABG

Mengetahui hasil itu, si ibu diserahkan kepada pihak BPBD Kota Pematangsiantar untuk menjalani karantina di rumah singgah Covid-19 Kota Pematangsiantar Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Sitalasari.

Serah terima ibu warga Medan tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar saat ditemui Mistar di rumah singgah yang dikelola pihak BPBD Kota Pematangsiantar.

“Karantina akan dilakukan selama 5 kali 24 jam sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 10 tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro,” ungkapnya.

Baca Juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Pospam Simpang Merek Perketat Pengamanan

Mengenai niat si ibu yang akan ‘Manikkir’ ke Siantar itu diakui oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan logistik BPBD Kota Pematangsiantar, Jamson Sitorus selaku penanggungjawab rumah singgah.

“Tadi, sesuai pengakuan pihak keluarga yang datang kemari (ke rumah singgah), ibu itu datang dari medan mau menghadiri acara adat keluarga mereka yang meninggal dunia di siantar,” tutur Jamson yang menyebut total jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di rumah singgah sebanyak 13 orang.

“Sampai saat ini, total jumlah warga yang dirawat di rumah singgah sebanyak 13 orang. Tapi gak tahulah nanti lagi kalau ada yang bertambah,” ungkap Jamson saat ditanya mengenai jumlah warga terkait Covid-19 yang menempati rumah singgah.(ferry/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles