9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Dikabarkan Positif Corona, Tapi Ibu Penjual Pecal Itu Belum Terima Hasil Swab

 

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kejanggalan penetapan pasien positif terpapar virus corona (Covid-19) yang menimpa penjual mie pecal keliling, menjadi perhatian serius Non Government Organisation (NGO) Institute Law and Justice (ILAJ) di Pematangsiantar.

Ketua ILAJ, Fawer Full Fander Sihite M.Si, di Fan Page NGO itu memuat kejanggalan-kejanggalan yang masih meragukan penetapan ibu penjual mie pecal keliling itu.

Orang yang dijadikan nara sumber ILAJ juga bukan tanpa nama, atau orang yang tak mau disebut namanya. Nara sumber ILAJ, anak dari ibu penjual mie pecal itu.

Dalam laman Fan Page ILAJ, disebutkan, ibu penjual pecal “S” bahkan heran, kenapa di Pematangsiantar rame membicarakan dirinya positif padahal dia sebagai pasien belum ada menerima hasil swab sebagai proses pemeriksaan terakhir menyatakan positif atau negatif Covid-19.

Berikut isi kejanggalan yang diamati ILAJ atas penetapan ibu penjual pecal itu ditetapkan positif Covid-19.

SURAT TERBUKA

Kepada Yth:

1. Presiden Republik Indonesia

2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia

3. Gubernur Sumatera Utara

4. Ketua DPRD Sumatera Utara

5. Walikota Pematangsiantar

6. Ketua DPRD Kota Pematangsiantar

HASIL PENELUSURAN ILAJ TERKAIT KEJANGGALAN PENETAPAN PASIEN S POSITIF COVID-19.

KADIS KESEHATAN SIANTAR: SAYA NO COMENT

Pasien S : Mengapa di Pematangsiantar sudah pada rame-rame kalau saya sudah positif padahal hasilnya belum keluar? (Ungkap pasien melalui telepon seluler kepada salah satu keluarga, JHF). 5/5/2020.

JHF selaku keluarga korban juga tidak menerima hasil SWAB pasien S, hanya ditelpon saja oleh salah seorang yang bekerja di Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar.

Pasien S sempat di rawat di RS Tiara selama dua malam, karena panasnya tinggi kemudian dilakukan rapid tes, lalu hasilnya

Kemudian di rujuk ke RSUD Djasamen Saragih (Malam, 23/4/2020) jawabannya kalau ruangan sudah penuh. Alhasil di rujuklah ke RS. Adam Malik.

Berdasarkan keterangan dari JHF, keluarga tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah pandemik, tetapi karena sebelumnya pernah terkena hujan saat berjualan.

Berdasarkan info diatas kita lakukan konfirmasi kepada dr. Ronald Saragih selaku Kadis Kesehatan Kota Pematangsiantar, beliau mengatakan “Kita sudah beritahukan kepada keluarga, RSUD Djasamen Saragih penuh karena ruang untuk pasien Covid-19 hanya tersedia 3 sehingga di rujuklah ke RS. Adam Malik.

“Setelah mendapatkan video resmi dari JHF kalau keluarga tidak diberikan hasil SWAB, kemudian kita tanyakan lebih lanjut kepada dr. Ronald Saragih menjawab “SAYA NO COMENT”.

Dampak yang diterima oleh keluarga saat ini yang paling mengerikan adalah secara psikologis dan ekonomi, mereka seakan dikucilkan, dan jualan pun berhenti dan tidak laku.

PEMKO SIANTAR HARUS TERBUKA DENGAN KELUARGA PASIEN, MESKIPUN PASIEN DI RAWAT DI RS ADAM MALIK BUKAN BERARTI PEMKO SIANTAR LEPAS TANGAN

Berita ini kami kutip dari Fan Page ILAJ dan atas persetujuan Ketua ILAJ Fawer Full Fander Sihite M.Si. Untuk konformasi dari Tim Gugus Tugas pencegahan Covid-19, akan segera kami lengkapi.

Penulis : Mahadi
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles