8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Dampak Corona, Mantan Bos Showroom Beralih Membuat Sofa ‘Botik’

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejak wabah pandemi virus Covid-19, sudah banyak perusahaan yang telah mengajukan kepailitan. Banyak pengusaha yang gulung tikar atau menghentikan operasi usahanya. Terlebih belum ada kepastian kapan wabah pandemi virus corona ini berakhir.

Salah satunya adalah Tumpal Simaremare (38). Pria ini terpaksa menutup usaha showroom sepeda motor miliknya akibat dampak negatif wabah corona. Ia menutup permanen showroomnya karena lebih besarnya pembebanan biaya-biaya usaha.

Meski mengalami kegagalan, Tumpal menegaskan, dirinya tetap akan terus berjuang sebab hidup harus terus berjalan demi keluarganya tercinta. Sebagai supir angkot pun pernah ia lakukan.

Tapi tetap tidak membuahkan hasil yang maksimal. Dia pun mulai mempelajari secara autodidak di platform media sosial terkait bagaimana cara membuat sofa dari limbah botol plastik. Tumpal menamai hasil karyanya dengan sebutan sofa botol plastik atau botik.

Baca Juga:Wah! Banyak Usaha Kuliner di Medan Langgar Jam Operasional

“Usaha ini sudah dimulai sejak bulan April 2020 lalu. Sudah ada beberapa sofa saya buat yang laku terjual. Puji Tuhan, masyarakat mulai menyukainya,” katanya saat diwawancarai dikediamannya yang beralamat Jalan Bah Biak Kelurahan Sigulang Gulang Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, Senin (18/1/21).

Kegiatan ini ia lakukan selama pandemi Covid-19, untuk menambah penghasilan. Ternyata, karya-karyanya tersebut diminati oleh banyak orang. Sofa yang dibuatnya saat ini masih kursi tamu.

Satu unit kursi tamu lengkap dengan meja dipasarkan dengan harga Rp1,3 juta. Cara membuat sofa pun cukup mudah. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan juga tidak susah didapatkan. Seperti, botol plastik bekas minuman air mineral, busa, triplek dan kain sintetis.

“Setiap membuat satu set sofa yang terdiri dari 4 kursi ditambah satu meja membutuhkan 110 botol plastik ukuran 1,5 liter air. Waktu pembuatannya dibutuhkan waktu sekitar 3 -4 hari,” ungkapnya.

Botol plastik bekas tersebut ia dapatkan dari beberapa mobil pariwisata yang sering menggunakan air minum mineral. Ataupun terkadang ia beli dari orang lain seharga Rp300 tiap botol plastik.

Baca Juga:Sebagai Karyawan dan Perusahaan, Ini Pelajaran yang Kita Dapat Selama Pandemi 2020

Satu sisi, katanya, daripada merugikan alam atau bahkan manusia, ada baiknya juga mulai untuk memanfaatkan sampah botol plastik yang digunakan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah plastik agar tidak semakin mencemari bumi kita.

“Mudah-mudahan, dengan usaha yang saya buat ini, masalah mengenai sampah botol pastik dapat teratasi dengan baik, sehingga lingkungan menjadi semakin bersih dan
sehat,” ucap dia dengan semangat.

Tumpal berharap dengan usaha ini, dapat menghasilkan uang untuk menambah pendapatan dengan dikenal dan diminati masyarakat Siantar maupun dari luar kota.

Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang sangat besar untuk ke depan. Sehingga, perekonomian juga dapat mengalami peningkatan.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles