9 C
New York
Monday, April 22, 2024

Catatan Sejarah Kosgoro 1957 di Siantar, Organisasi Pertama di Sumut

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Ternyata Kota Pematangsiantar memiliki catatan sejarah dengan organisasi Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 di Sumatera Utara (Sumut).

Catatan sejarah itu mencuat saat Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Sumatera Utara, Riza Fachrumi Tahir memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara Musyawarah Daerah (Musda) ke-1 Kosgoro 1957 Kota Pematangsiantar, Minggu (14/11/21).

“Memang betul, Siantar ini punya catatan sejarah yang luar biasa dengan Kosgoro 1957. Karena Siantar ini, bersama dengan Kosgoro 1957 Labuhan Batu adalah organisasi (Kosgoro 1957) yang pertama berdiri di Sumatera Utara. Setelah kita pisah dengan Kosgoro, kita mendeklarasikan Kosgoro 1957,” kenangnya.

Baca Juga:Jelang Musda dan Perayaan HUT Ke 64, Kosgoro 1957 Gelar Vaksinasi di Siantar

Pada waktu itu tahun 2003, lanjut Riza, Ketua Partai Golkar Kota Pematangsiantar adalah almarhum Ramli Silalahi, ayah dari Mangatas MT Silalahi yang saat ini menjabat Ketua Partai Golkar Kota Pematangsiantar dan menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar.

“Ketua Kosgoro 1957 (Kota Pematangsiantar, red) pertama pak Haji Zubeir Parinduri dikukuhkan di lapangan H Adam Malik, pak Agung Laksono yang hadir. Termasuklah Barisan Muda Kosgoro 1957, Siantar adalah yang pertama di Sumatera Utara,” ungkapnya.

Melihat sejarah itu, Riza berharap, agar seluruh pengurus Kosgoro yang ada di Kota Pematangsiantar dapat merawat perjalanan sejarah itu. “Teman-teman pengurus kecamatan, pengurus kolektif, harus paham bahwa Siantar punya sejarah di dalam perjalanan Kosgoro 1957 di Sumatera Utara,” tukasnya.

Sesaat sebelum membuka acara, Riza berharap agar melalui Musda itu PDK Kosgoro 1957 Kota Pematangsiantar dapat melahirkan pokok-pokok pikiran. “Terutama konteksnya adalah bagaimana Kosgoro 1957 ini terlibat dalam proses pembangunan kota. Bangun komunikasi yang bagus, saya selalu mengatakan gak usah kita berkelahi dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah, gak ada untungnya,” tegasnya.

Baca Juga:PDK Kosgoro 1957 Siantar Audiensi ke Wali Kota

Memberikan kritik, menurut Riza, tidak masalah tapi harus juga siap untuk dikritik. “Kritik saja, tapi Kosgoro juga harus siap dikritik. Siap mengkritik, harus siap dikritik. Kalau kami di olahraga beladiri, siap memukul harus siap dipukul. Mau memukul tapi tak siap dipukul, itu egois namanya, tidak demokrasi, tidak moderat,” ujarnya.

Yang kedua, lanjut Riza, Kosgoro 1957 harus tetap membangun kerjasama dengan Partai Golkar. “Suka atau tidak suka, siapapun pemimpin Partai Golkar, Kosgoro 1957 melekat dengan Partai Golkar. Tidak ada istilah tidak bekerjasama. Tolong diingatkan saya Mangatas, kalau Kosgoro 1957 Siantar mbalelo, macam-macam, saya akan tegur. Kalau salah, saya tegur, tapi kalau benar akan saya bela. Itu konsekuensi,” tandasnya.

Sebelumnya, dalam pelaksanaan kegiatan Musda yang diketuai Irwansyah tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Kota Pematangsiantar, Mangatas MT Silalahi dalam sambutannya juga menyampaikan harapannya kepada Kosgoro 1957 Kota Pematangsiantar.

Baca Juga:Polten Simbolon Pimpin Kosgoro Kabupaten Samosir

“Saya berharap pada Musda nanti, lahir keputusan-keputusan politik maupun rekomendasi-rekomendasi yang bisa berkontribusi ke masyarakat Siantar, ke masyarakat dulu secara umum, baru ke keluarga besar Kosgoro, baru kemudian ke Partai Golkar. Karena afiliasi politiknya Kosgoro ini ke partai Golkar. Sampai hari ini, Kosgoro tidak pernah keluar dari Partai Golkar,” tegasnya.

Kegiatan itu tampak dihadiri Staf Ahli Wali Kota Pematangsiantar bidang pembangunan Daniel Siregar yang mewakili Wali Kota Hefriansyah, dan dihadiri organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar, serta ketua dan anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Pematangsiantar. Tak ketinggalan Ketua PDK Kosgoro 1957 Kota Pematangsiantar Hendra PH Pardede yang demisioner setelah Musda dimulai. (ferry/hm12)

Related Articles

Latest Articles