10.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Capaian Vaksinasi Pelajar di Siantar Terkendala Izin Orang Tua

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar terus berupaya memperluas cakupan vaksinasi, khusunya bagi pelajar. Sayangnya usaha pemerintah ini terganjal izin orangtua.

Hal itu dikatakan dua instansi Dinas Pendidikan yang menaungi satuan pendidikan di Kota Pematangsiantar ketika wawancara langsung dengan mistar.id di ruang kerjanya masing-masing, pada Senin (25/10/21).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar, Rosmayana Marpaung mengatakan, sekitar 30 persen murid untuk satuan pendidikan mulai MTs dan SMP, baik itu dari swasta maupun negeri belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca juga:Pelajar Jadi Target Utama Vaksinasi, Kadinkes Siantar: Minggu Ini 15 Ribu Orang

“Orang tua tidak setuju anaknya diberikan vaksin ini. Alasannya, vaksin yang diberikan tersebut kurang aman bagi anaknya. Mereka masih dipengaruhi kabar adanya akibat fatal setelah mengikuti vaksinasi,” ucapnya.

Akibatnya, lanjut Rosmayana, jumlah pelajar yang tidak mendaftar melakukan vaksin lumayan masih banyak. Ini yang menjadi kendala sehingga jumlah peserta didik yang ikut program tersebut sangat minim dan jauh dari target.

Bahkan, di sebagian sekolah masih ada ratusan muridnya tidak ada pendaftar. Padahal, jelas dia, pemerintah menjamin seluruh prosedur dalam vaksinasi akan dijalankan, termasuk pemeriksaan kesehatan sebelum peserta divaksin.

“Kami pun terus melakukan langkah-langkah yang dibutukan bersama pimpinan sekolah untuk melakukan pendekatan dan penjelasan terhadap orangtua siswa tentang program vaksinasi tersebut. Bahkan, kami datangi langsung rumah orang tua murid tersebut,” tutur Rosmayana.

Terpisah, hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Pematangsiantar, James Andohar Siahaan. Ia menyebutkan sekitar 15 persen murid dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun untuk jenjang SMA / SMK belum tervaksin. Akibat kebentur persoalan izin orang tua untuk melakukan vaksinasi.

“Bahkan ada di satu sekolah, sebanyak 25 persen belum melakukan vaksinasi Covid-19 lantaran terkendala izin orang tua. Mulai dari rasa takut hingga keraguan akan vaksin tersebut sebagai alasan dari pada orang tua murid yang tidak vaksin,” papar James.

Dia pun menuturkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan upaya agar para orang tua mengizinkan anaknya untuk diberikan vaksin. Seperti berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota beserta perwakilan masing-masing sekolah untuk memberikan edukasi perihal manfaat vaksin di tengah pandemi covid-19.

James menyebut dalam menyukseskan percepatan vaksinasi, semua pihak tidak boleh lelah. Guru dan kepala sekolah ini tidak bisa memaksa. Pihaknya akan terus melakukan pendekatan kepada orang tua siswa agar anaknya diizinkan vaksin.

Baca juga:Polda Sumut Bersama PT STTC Sukses Vaksinasi 2.000 Warga Siantar

“Tolong kepada wali atau para orang tua murid, Vaksinasi ini untuk keselamatan, menjaga imun atau daya tahan tubuh anak-anak saat melaksanakan pembelajaran tatap muka/PTM. Tak usah mendengarkan suara lain-lain yang hoaks. Toh itu juga tidak menguntungkan bagi kita,” tuturnya.

Apakah ada sanksi akan diberikan pada murid yang tidak melakukan suntik vaksin Covid-19?

“Kami masih menunggu petunjuk dari atasan. Saya tidak mau melangkah terlalu maju karena ini menyangkut pendidikan berkeadilan. Maka dari itu, saya tidak mau membuat kebijakan yang memblunder. Kami akan laporkan semuanya ini pada pimpinan,” pungkas James. (yetty/hm06)

Related Articles

Latest Articles