8.5 C
New York
Thursday, March 28, 2024

BPNB Area Aceh dan Sumut Akan Diskusi dengan Pemko Siantar Melalui Program WBTB

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) adalah yang bertugas dalam melaksanakan pelestarian terhadap aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan.

Salah seorang perwakilan BPNB untuk wilayah kerja di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) Nasrul Hamdani Harahap, berkunjung ke salah satu Komunitas Budaya Sanggar Lukis Qalam Jihad pada, Minggu (5/12/21).

Sebagai informasi, bahwa Sanggar Lukis Qalam Jihad ini baru saja selesai bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar Gelegar Payung Nusantara. Di mana 100 orang melukis di atas sebuah payung.

“Kami ada program Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) namanya. Program ini nantinya bisa di lakukan di Kota Pematangsiantar. Jadi, program ini intinya itu mencatat segala hal yang berkaitan terhadap produk-produk kota ini. baik dari segi aspek-aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, dan kesejarahan,” ucap Nasrul pada mistar.id, Selasa (7/12/21).

Baca Juga:Ini Nama Pemenang Lomba Melukis Gelegar Payung Nusantara Gang Tematik di Siantar

Katanya, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorak Warisan dan Diplomasi Budaya melakukan pencatatan, penetapan dan peneminasian warisan budaya tak benda.

Lebih lanjut, terang Nasrul, penetapan WBTB diusulkan oleh pemerintah daerah untuk tingkat nasional. Penominasian diusulkan oleh komunitas atau sanggar, serta pemangku atau tokoh adat dan juga pemerintah daerah melalui Kementerian Pendidikan nantinya.

“Dan kebudayaan itu nantinya untuk diajukan ke UNESCO. Yang mencatat semuanya itulah tugas kami. Pencatatan dilakukan dengan bantuan 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya yang ada di seluruh Indonesia,” tetang dia.

Baca Juga:Budi Suzaldi, Sosok di Balik Sukses Gelegar Payung Nusantara Gang Tematik Siantar

Maka dari itu, sambungnya, dia ingin mengajak Pemerintah Kota Pematangsiantar agar mengikuti program WBTB. Sehingga, Kota Pematangsiantar memiliki ciri khas kebudayaan tertentu yang dilihat dari orang lain.

Nasrul memberikan salah satu contoh dari Kabupaten Simalungun, yang baru saja mendapat predikat sebagai warisan budaya nasional yaitu kuliner Dayok Nabinatur.

“Untuk Kota Pematangsiantar, sampai sekarang belum bisa menentukan apa budaya yang dominannya. Sebab, di Kota Pematangsiantar terdapat beberapa etnik. Karena orang-orangnya beragama, mari diskusi bersama untuk menentukan budaya bagaimana yang akan ditonjolkan nantinya jadi ciri khas kota ini. Dan akan menjadi warisan budaya nasional,” bebernya.

Nantinya, ujar Nasrul, pengusulan jadi Warisan Budaya Tak Benda yang juga dikenal istilah budaya hidup Indonesia akan diseleksi untuk usulan dalam daftar ke UNESCO, dilakukan oleh pemerintah daerah dan komunitas adat tersebut, kemudian diteruskan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles