Pematangsiantar, MISTAR.ID
Tim Pidsus Kejari Pematang Siantar saat ini tengah menyusun berkas terhadap kedua tersangka perkara korupsi proyek Smart City Tahun 2017, dengan tersangka Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Siantar Posma Sitorus dan Sekretarisnya Acai Sijabat. Kasus ini dalam waktu dekat segera akan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Medan.
Ketua Tim Penyidik Pidsus Kejari Pematang Siantar, Dostom Hutabarat kepada wartawan saat dihubungi melalui telephon selulernya, Kamis (12/3/20) mengatakan, tidak tertutup kemungkinan ada tersangka baru selain dari kedua tersangka yang telah ditetapkan pada pertengahan Juli 2019, silam.
Dimana dari hasil tim audit negara mengalami kerugian sebesar Rp450 Juta pada proyek tersebut. Sebagaimana diketahui dalam pengerjaan proyek tersebut, Posma berperan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Acai sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dalam pelaksanaan proyek pengadaan program Smart City ada 10 item anggaran dengan total anggaran Rp3 miliar, yang berasal dari tahun anggaran 2016/2017. Adapun 10 item anggaran, diantaranya pengadaan program Smart City dan pelatihan pegawai yang menangani program itu.
Dosman mengakui, saat ini tersangka Posma Sitorus belum dilakukan penahanan. Ia beralasan tersangka masih kooperatif menghadiri panggilan penyidik.
“Sejauh ini untuk kedua tersangka baik Posma maupun Acai tidak dilakukan penahanan karena keduanya kooperatif menghadiri panggilan penyidik,” ujar Dostom Hutabarat kepada wartawan saat dihubungi melalui telephon selulernya, Kamis (12/3/20).
Lebih lanjut Dostom yang juga Kasi Pidsus Kejari Pematangsiantar menyatakan bahwa kedua masih kooperatif selain keduanya berstatus PNS, Posma panjaitan masih menjabat selaku Kadis Kominfo Pematang Siantar.
Artinya keduanya masih kooperatif, katanya dan menyanggah tudingan ada perlakuan istimewa kepada kedua tersangka tersebut.
Reporter: Amsal
Editor: Jelita
