Pematang Siantar, MISTAR.ID
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar telah menghantam seluruh sisi aspek kehidupan selama 2 tahun berturut-turut, yakni tahun 2020 dan 2021.
Selama itu, pesta kembang api pada akhir tahun di Kota Pematang Siantar juga tak pernah lagi digelar.
Pada tahun 2022, penyebaran Covid-19 berangsur mulai dapat dikendalikan di Kota Pematang Siantar. Seiring perkembangan yang tampak mulai membaik dari dampak Covid-19, apakah pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar akan menggelar pesta kembang api di akhir tahun?
Baca Juga:Jelang Pergantian Tahun, Polres Siantar Imbau Masyarakat Tidak Adakan Pesta Kembang Api
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Kota Pematang Siantar Hamam Sholeh atas nama Kepala Dispora Kusdianto ketika dikonfirmasi MISTAR.ID, apakah pihaknya akan menggelar pesta kembang api pada pergantian tahun 2022 ke tahun 2023 mendatang, ia mengatakan, pihaknya sudah berencana untuk itu.
“Kami memang, bahkan sudah melaporkan rencana itu kepada Bu wali, dan Bu wali mendukung untuk diadakan acara malam lepas tahun itu. Kami menyebutnya malam lepas tahun, apakah akan ada kembang api nanti masih akan lebih dimatangkan lagi,” ujar Hamam, yang menyebut tidak ada anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
“Tidak ada anggaran untuk itu karena memang setahun sebelumnya itu tidak dianggarkan, mengingat dua tahun terakhir ini masih dalam suasana Covid,” ujar Hamam, seraya menjelaskan bahwa untuk mewujudkan kegiatan malam lepas tahun itu, pihaknya akan menggandeng pihak ketiga sebagai sponsor kegiatan tersebut.
Baca Juga:Jelang Tahun Baru, Kapolres Sergai Tegaskan Tidak Ada Pesta Kembang Api
“Tentunya harus sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada,” jelasnya.
Ketika disinggung mengenai lonjakan Covid-19 yang diperkirakan pihak Kementerian Kesehatan akan terjadi pada Feruari 2023 mendatang, Hamam bilang, hal itu akan menjadi bagian pertimbangan akan melaksanakan atau tidak kegiatan malam lepas tahun tersebut.
Namun, kegiatan malam lepas tahun itu juga dapat dijadikan momentum mengimbau masyarakat.
“Itu juga akan menjadi pertimbangan bagi kita untuk melaksanakan atau tidak melaksanakannya, karena itu juga merupakan bagian yang harus kita antisipasi. Yang pasti, bahwa selain perputaran ekonomi, kemudian krisis ekonomi akan melanda dunia tahun depan, kegiatan itu bisa jadi momentum mengimbau masyarakat agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.(ferry/hm10)
