7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

70 Persen Pengemis di Pematangsiantar berasal dari Luar Kota

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kepala Bidang (Kabid) Dinas Sosial, Risbon Sinaga menyampaikan beberapa hari belakangan ini pihaknya kerap kali mengamankan pengemis dan mengembalikan mereka ke kota asalnya. Dari data yang mereka punya, sebanyak 70 persen pengemis berasal dari luar Kota Pematangsiantar.

“Terkait anak-anak yang terlantar dan pengemis yang ada di Kota Siantar sudah pernah kita amankan dan kita bina mereka, lalu kita kembalikan ke kota asalnya atau kepada orang tuanya,” kata Risbon yang diwawancarai, Selasa (3/8/21) sekira pukul 13.00 WIB.

Dijelasnya kembali, anak-anak terlantar itu rata-rata miliki orang tua. Dalam penanganan anak-anak terlantar dan pengemis perlu kerja sama semua pihak dalam hal ini Satpol PP dan Kepolisian.

Baca juga: 70 Persen Gelandangan Pengemis dan Anak Jalanan Bukan Warga Medan

“Untuk penanganan pengemis dan anak-anak terlantar tidak hanya Dinas Sosial saja. Selama ini kerja sama kita sudah berjalan dengan baik dengan pihak Satpol PP dan Kepolisian,” katanya kembali.

Selain kerap mengamankan pengemis, Risbon kembali mengatakan pihaknya kerap kali memulangkan ke kota asal mereka. Bahkan, Dinas Sosial kerap berikan ongkos agar meninggalkan Kota Pematangsiantar.

“Kita pernah berikan pengemis ini ongkos untuk pulang ke kota asal mereka. Yang pernah kita berikan ongkos itu ada yang dari Pekan baru dan Tebing Tinggi, tapi mereka tidak pulang dan malah kembali lagi mengemis,” ujar Risbon.

Terkait banyaknya pengemis di Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga katakan bahwa pengemis itu berasal dari luar Siantar. “Banyak pengemis dari daerah lain masuk ke Siantar. Terakhir ini yang paling banyak dari Tebing Tinggi datang ke Siantar,” ungkapnya.

Baca juga: Ditertibkan! Satpol PP Siantar Ongkosi Seorang Pengemis Pulang Kampung

Anehnya, kata Risbon kembali. Ketika hari Sabtu tiba, para pengemis tersebut pulang ke kota asalnya dan hari Senin kembali lagi datang dan mengemis. Sehingga muncul dibenak Dinas Sosial Siantar mencurigai ada yang memfasilitasi para pengemis ini.

“Para pengemis ini kami menduga ada yang mempasilitasi dan ada yang mensuport mereka. Harapan kami, jangan membawa anak-anaknya untuk menarik simpati orang. Jangan malas mencari uang, jangan menjadi pengemis selama masih sehat. Kalau memang tidak mampu, daftarkan ke pemerintah Kabupaten atau Kota setempat agar mendapatkan bantuan dan jangan membuat kotor Kota Siantar. Umumnya 70 persen pengemis dari luar bukan dari Siantar,” pungkasnya. (hamzah/hm06)

Related Articles

Latest Articles