8.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

7 Pegawai dan Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Kartini Siantar Ditutup Sementara

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejumlah tenaga medis dan staf Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kartini di Jalan Dahlia Kota Pematangsiantar, terpapar Covid-19. Dinas kesehatan menginstruksikan agar puskesmas dilockdown atau ditutup total untuk sementara waktu.

Amatan mistar.id di lapangan, pasca penutupan mulai hari ini, Selasa (27/7/21), suasana Puskesmas Kartini terlihat sepi. Terdapat tulisan sederhana ditempel depan gerbang yang bertuliskan pelayanan tutup dan mulai normal 4 Agustus 2021.

Akibatnya, sejumlah warga tidak bisa masuk untuk memeriksakan kesehatannya. Kepala Puskesmas (Kapus) Kartini, Zakia Husna Nasution melalui sambungan telepon, tidak menapik bahwasanya puskesmas tersebut harus ditutup.

Baca Juga:Sehari! Warga Siantar Terpapar Covid-19 Bertambah 99, Sembuh 16, Meninggal 5 Orang

Ia membenarkan puskesmas lockdown menyusul sejumlah tenaga kesehatan (nakes) positif Covid-19. “Totalnya ada 7 orang yang positif, kami imbau mereka karantina di rumah,” katanya singkat.

Pihaknya menduga, nakes terpapar Covid-19 akibat memiliki mobilitas tinggi, sehingga diprediksi seluruh pegawai lainnya memiliki kontak erat dengan para nakes terpapar tersebut.

Selain itu, pada warga yang datang berobat ke puskesmas, baik itu yang ingin melakukan swab ataupun lainnya. Selain melakukan tracing kepada seluruh karyawan baik nakes dan non nakes, pihaknya juga melakukan general cleaning.

Baca Juga:Nakes Terpapar Covid-19 di Siantar, Pelayanan Tetap Berjalan

Diharapkan, tidak ada virus yang menempel di kantor puskesmas. “Pelayanan sementara dialihkan ke Puskesmas Raya Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat. Atau boleh juga ke Puskesmas Singosari Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar,” terang Zakia.

Di samping itu, ucap dia, penutupan sementara Puskesmas Kartini tersebut dimaksudkan untuk mencegah terus meluasnya penularan Covid-19, dan memutus mata rantai penyebaran dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan. “Masyarakat untuk sementara tidak dulu datang ke area puskesmas,” ungkap Zakia.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles