7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

4 Penentu Kenaikan Kelas Siswa SMA/SMK 2021

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui cabang dinas (Cabdis) di Pematangsiantar – Simalungun menjelaskan bahwa mengenai ketentuan atau syarat kenaikan kelas dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini tetap melalui Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Pematangsiantar – Simalungun James Andohar Siahaan, Kamis (20/5/21).

“Ujian kenaikan kelas masih seperti tahun lalu. Dikarenakan, masih dalam pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam masa Darurat Penyebaran Covid-19,” katanya.

Dia menjelaskan, di dalam surat edaran tersebut ada empat penentu siswa bisa naik kelas dalam ujian akhir semester (UAS) sekolah. Pertama, portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, misalnya penghargaan dan hasil perlombaan. Kedua, penugasan. Ketiga, tes secara luring atau daring. Keempat, bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh pihak sekolah.

Baca juga: Pandemi, Kenaikan Kelas Ditentukan Portofolio Nilai Rapor Atau Tes Daring

“Dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh,”ujarnya. Lebih lanjut James mengatakan, dua prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi tetap harus dijunjung. Pertama, memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai prioritas utama.

Kedua, memperhatikan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial seluruh insan pendidikan. Tetap mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

“Meski pun sudah dilakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah pertama kalinya di saat pandemi covid-19. Tapi untuk Ujian Akhir Semester (UAS) kembali melanjutkan pembelajaran jarak jauh, lantaran masih masifnya penyebaran virus covid-19,” jelas James. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles