7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Temuan Baru, Bumi Terjebak di Terowongan Magnet Raksasa

Washington, MISTAR.ID
Medan magnet berjarak sekitar 350 tahun cahaya dari tata surya ditemukan para astronom. Temuan fenomena medan magnet itu dalam sebuah makalah baru.

Tim menemukan sebuah tabung magnet besar dengan panjang 1.000 tahun cahaya, yang melintang dan mengelilingi tata surya.

Menurut para astronom, planet Bumi bersama tata surya dan beberapa bintang di dekatnya kemungkinan terperangkap di dalam terowongan magnet raksasa.

Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada 29 September di server pracetak arXiv, namun makalah itu belum ditinjau oleh peneliti lainnya.

Baca Juga:Astronot Wanita Kulit Hitam Pertama Bergabung Di Misi Luar Angkasa NASA

Jennifer West, astronom di Dunlap Institute for Astronomy and Astrophysics di University of Toronto, membuat jurnal setelah penyelidikan ke North Polar Spur dan Fan Region. Keduanya merupakan struktur gas pemancar radio paling terang di galaksi.

Ia mengungkap, ada dua struktur yang terhubung meskipun berada di sisi langit yang berbeda.

“Jika kita melihat ke langit, kita akan melihat struktur seperti terowongan ini di hampir setiap arah yang kita lihat, yaitu jika kita memiliki mata yang bisa melihat cahaya radio,” kata West dalam sebuah pernyataan, Rabu (27/10/21).

Tim peneliti mengatakan, ada sebuah sudut melengkung yang diketahui terbuat dari partikel bermuatan dan medan magnet, menyerupai tali panjang dan tipis menonjol keluar dari North Polar Spur dan Fan Region.

Baca Juga:Space X Crew Dragon Antarkan Dua Astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

Tidak hanya tali kosmik yang dapat menghubungkan dua wilayah, tetapi juga dapat membentuk sesuatu yang mirip dengan ‘terowongan melengkung’ di mana jalurnya seperti ‘garis yang dibentuk oleh lampu terowongan dan penanda jalur’.

Dikutip dari Live Science, atas temuan itu tim astronom memprediksi tata surya kita bersama Bima Sakti berada di dalam terowongan magnet raksasa.

The North Polar Spur muncul sebagai awan kuning besar yang membentang di atas Bumi. Awan tersebut merupakan kumpulan gas raksasa yang memancarkan sinar-X dan gelombang radio. Pada bagian itu terdapat wilayah kipas yang menghasilkan banyak gelombang radio yang terpolarisasi.

Baca Juga:Mei, SpaceX Kirim Astronot NASA ke Luar Angkasa

Meskipun wilayah luar angkasa yang tidak lazim ini sudah ditemukan sejak 1960-an, pemahaman ilmiah tentang temuan ini tetap tidak merata. Sebagian besar penelitian sebelumnya menggambarkan setiap struktur secara terpisah.

Meski begitu, dengan memasukkan data dari pengamatan gelombang radio ke dalam pemodelan komputasi baru, West dan rekan-rekannya kemungkinan memetakan panjang dan posisi tali raksasa. Model tersebut memperkirakan panjang tali berada sekitar 1.000 tahun cahaya dan strukturnya kemungkinan besar sekitar 350 tahun cahaya dari tata surya.

West mengatakan inspirasi modelnya datang ketika dia masih mahasiswa, ketika ia melihat sulur-sulur pada pemantauan pertama peta langit radio. Beberapa tahun kemudian, dia diberitahu tentang makalah tahun 1965 yang isinya hipotesis tentang sinyal radio yang aneh.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles