8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Sustainable, Medali Olimpiade Terbuat dari Bahan Daur Ulang Elektronik

Jakarta, MISTAR.ID
Sustainablity tengah menjadi tema dan fokus perhelatan besar dunia saat ini. Perhelatan Olimpiade, Jepang juga jadi perhatian bagi tuan rumah Olimpiade, Jepang.
Proyek sustainablity dan daur ulang diperlihatkan Jepang lewat medali Olimpiade yang dikalungkan kepada para pemenang termasuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, dan atlet lainnya yang meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Mengutip laman resmi Olimpiade, medali ini dibuat dari bahan logam daur ulang.

Untuk menghasilkan medali ini, Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (Tokyo 2020) mengadakan “Tokyo 2020 Medal Project” untuk mengumpulkan perangkat elektronik kecil seperti ponsel bekas dari seluruh Jepang.

Proyek medali daur ulang ini menjadikan Tokyo 2020 sebagai negara pertama dalam sejarah Olimpiade dan Paralimpiade yang melibatkan warganya dalam produksi medali.

Baca juga: Bravo! Ganda Putri Greysia/Apriyani Rebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

“Sekitar 5.000 medali telah dihasilkan dari perangkat elektronik kecil yang disumbangkan oleh orang-orang di seluruh Jepang. Kami berharap proyek kami untuk mendaur ulang elektronik konsumen kecil dan upaya kami untuk berkontribusi pada masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan akan menjadi warisan Olimpiade Tokyo 2020,” tulis mereka dalam laman resminya.

Periode pengumpulan bahan elektronik bekas dimulai pada 1 April 2017 sampai 31 Maret 2019. Dalam jangka waktu ini, ada kira-kira 78.985 ton perangkat elektronik bekas, termasuk ponsel yang terkumpul dari seluruh Jepang.

Baca juga: Mengenal Anthoni Sinisuka Ginting, Atlet Badminton Indonesia Berlaga di Olimpiade

Jumlah akhir logam yang terkumpul adalah sekitar 32 kg emas, 3.500 kg perak, perunggu 2.200 kg.

Setelah logam ini dipisahkan, maka logam akan dilebur dan diproduksi sebagai medali emas, perak, dan perunggu. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles