9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Sulap Limbah Masker Jadi Bijih Plastik

Jakarta, MISTAR.ID

Sejak pandemi Covid-19, limbah masker menjadi persoalan baru. Limbah masker berserak di mana-mana. Namun ternyata di tangan para peneliti ini limbah yang menyebabkan rusaknya lingkungan justru bisa bermanfaat.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Akbar Hanif Dawam Abdullah menggunakan teknologi daur ulang limbah medis. Teknologi ini mampu mengubah limbah masker medis menjadi produk bernilai tambah.

“Jadi dulunya sampah tidak ada nilainya, dia (limbah masker medis) bisa dikonversi menjadi produk berupa menjadi bijih plastik atau pelet,” kata Dawam saat dihubungi, Sabtu, 7 Agustus 2021.

Baca juga: Sustainable, Medali Olimpiade Terbuat dari Bahan Daur Ulang Elektronik

Ia mengatakan, pada masa pandemi covid-19, penggunaan masker medis meningkat signifikan. Baik oleh masyarakat umum, maupun di fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mencegah penularan covid-19.

Menurut dia, jika tidak dikelola dengan baik, masker-masker medis yang sudah dipakai itu akan berdampak pada tingginya volume sampah masker medis.

Dawam menuturkan limbah masker medis sekali pakai berbahan plastik, yakni polipropilen dapat diubah menjadi bijih plastik. Kemudian, bisa diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti pot, bak sampah, dan ember.

Menurut dia, agar tidak menjadi sampah yang berakhir di tempat pemprosesan akhir dan mencemari lingkungan, maka limbah masker medis dapat diolah atau didaur ulang menggunakan teknologi ekstrusi untuk mengubah limbah masker medis menjadi produk berguna.

Baca juga: Poldasu Periksa Dirut Kimia Farma Terkait Kasus Daur Ulang Rapid Test

Dalam proses daur ulang, limbah masker medis dipanaskan pada suhu tertentu, sehingga menghasilkan pelet atau bijih plastik.

“Bijih plastik ini sebenarnya memiliki nilai komersial karena bijih plastik atau pelet ini adalah bahan baku industri plastik,” tutur Dawam. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles