10 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Sempat Mengkhawatirkan, Lubang Ozon Terbesar Akhirnya Tertutup Sendiri

Arktika, MISTAR.ID

Lubang ozon terbesar yang baru ditemukan ilmuwan di Arktika persis di atas Kutub Utara, sempat mengkhawatirkan kita para penghuni bumi.

Namun laporan terkini, menyebutkan bahwa lubang ozon tersebut telah tertutup.

Saat pertama kali ditemukan, lubang ozon ini sebesar tiga kali ukuran Greenland dan telah berada di atas Kutub
Utara selama hampir satu bulan lamanya.

Lubang ozon ini lalu menyabet sebutan sebagai lubang ozon terbesar yang pernah terdeteksi.

Setelah dipantau secara serius dalam waktu yang lama, para ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) membuat laporan terbaru dan menyebut bahwa lubang ozon ini akhirnya tertutup.

Mengutip dari Live Science, CAMS menyebutkan bahwa lubang ozon di Kutub Utara yang sebelumnya menganga akhirnya tertutup dengan sendirinya. Kabar baik ini lalu menjadi udara segar bagi Bumi secara keseluruhan.

Seperti diketahui, lapisan ozon di bagian atmosfer Bumi ini bertugas untuk melindungi planet Bumi dari radiasi ultraviolet. Jika lapisan ozon ini terbuka, maka Bumi tentu akan merasakan paparan radiasi.

Lubang ozon yang muncul pertama kali pada Maret 2020 lalu ini mulai terdeteksi saat kondisi angin yang tidak biasa menjebak udara dingin di Kutub Utara selama beberapa minggu.

Angin ini yang lalu menciptakan sebuah sangkar melingkar yang terbentuk dari udara dingin dan mengarah membentuk awan di wilayah tersebut.

Awan-awan hasil polusi dan mengandung klorin serta bromin ini lalu menjadi momok dan mengganggu gas ozon di sekitarnya. Hal ini yang lalu menimbulkan lubang ozon yang berukuran besar di Kutub Utara.

Padahal menurut para ilmuwan, terbentuknya lubang ozon di Kutub Utara adalah hal yang janggal dan langka terjadi. Biasanya, lubang ozon di Kutub Utara hanya terbentuk saat musim gugur.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tertutupnya lubang ozon ini juga karena bantuan perjanjian internasional Protokol Montreal yang dikeluarkan pada tahun 1987. Protokol Montreal ini digagas untuk melarang penggunaan zat CFC yang menjadi penyebab lubang ozon.

Para ilmuwan menilai bahwa menutupnya lubang ozon di Kutub Utara ini menjadi kabar baik di tengah banyaknya kabar buruk yang terjadi belakangan ini.

Sumber : Hitekno
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles