10.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Peneliti Ungkap, Kucing Paling Hebat Melacak Lokasi

Jakarta, MISTAR.ID

Kucing adalah hewan piaraan yang lucu dan menggemaskan. Tapi pernahkah kamu mendengar cerita tentang kucing yang selalu bisa kembali ke tempat ia berasal? Atau sebagai mahluk yang mengetahui tempat teman manusianya berada, meski ia tidak berada di ruangan yang sama?

Hasil penelitian telah mengungkap, bahwa kucing memiliki ‘peta mental’ yang membuat mereka pandai menghafal lokasi, atau mengetahui lokasi orang-orang terdekat berdasarkan sumber suara.

Peneliti membuktikan hipotesis ini dengan melakukan percobaan dengan memutar rekaman suara manusia yang memanggil nama kucing. Kemudian mereka memutar lagi rekaman tersebut, hanya saja kali ini melalui pengeras suara di tempat yang berbeda, sehingga suara yang sama terdengar dari jarak yang lebih jauh.

Baca Juga: Hindari Serangan, Masyarakat Perlu Pahami Pola Didik Hewan Piaraan

Kucing-kucing itu tampak terkejut ketika suara yang familiar datang dari lokasi yang tidak mereka duga, sementara sebelumnya diperdengarkan tanpa pengeras suara.

Para peneliti menyimpulkan, kucing menggunakan isyarat audio sebagai sumber informasi utama secara spasial dalam mencari teman mereka. Kemampuan kognitif ini sebelumnya tidak diketahui ada pada kucing, seperti dilansir dari Mayo Clinic.

Peneliti menyebut kemampuan untuk mengetahui keberadaan seseorang meskipun tidak berada dalam jangkauan pandangan, sebagai object permanence. Pada manusia, kemampuan object permanence umumnya dikembangkan pada usia 8 bulan, dan semakin tumbuh pada usia 10 hingga 12 bulan.

Baca Juga: Kisah Pencinta Satwa yang Bercita-cita Bangun Kebun Binatang Terbaik di Suriah

Dengan kemampuan ini, bayi mulai bisa menemukan barang tersembunyi, dan mulai sadar jika orang tua atau pengasuhnya tidak benar-benar hilang meski tidak berada di sekitar mereka.

Kemudian dalam sebuah jurnal terbuka PLOS One, penelitian sebelumnya menunjukkan object permanence dimiliki juga oleh primata seperti simpanse (Pan troglodytes), bonobo (Pan paniscus), gorila (Gorilla gorilla) dan orangutan (Pongo pygmaeus); dan pada nonprimata seperti jay Eurasia (Garrulus glandarius), beruang (Melursus ursinus dan Helarctos malayanus euryspilus), anjing (Canis lupus familiaris), dan kucing (Felis catus).

Penelitian menguji kemampuan object permanence kucing karena kucing memang dikenal memiliki pendengarannya yang luar biasa. Bahkan mereka mampu menemukan mangsa tersembunyi dalam kondisi penglihatan yang buruk seperti situasi gelap.

“Memang, kucing tampaknya pandai menyimpulkan kehadiran fisik dan sosial dari suara,” tulis penulis studi tersebut.

Baca Juga: Tikus Raksasa Ahli Pelacak Bom Raih Medali Emas Kemudian Pensiun

Dilansir dari Livescience, sebelumnya, penulis utama studi Saho Takagi, seorang kandidat doktoral di Universitas Kyoto, Jepang menemukan bahwa ketika kucing mendengar suara pemiliknya, mereka akan berharap untuk melihat wajah pemiliknya.

Dalam penelitian lain, kucing juga menunjukkan bahwa mereka dapat membedakan antara suara manusia yang dikenal dan tidak dikenal, lalu mereka juga dapat menemukan objek tersembunyi.

Sehingga tampaknya masuk akal jika diartikan semua kucing mampu memetakan lokasi orang lain secara mental berdasarkan suara.

Pada percobaan tersebut, peneliti membagi kucing ke dalam tiga kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi dua tergantung tempat kucing tinggal, baik di kafe kucing atau di rumah domestik. Setiap kelompok mendengarkan kombinasi suara yang berbeda.

Kelompok pertama mendengar rekaman pengasuh atau orang asing yang memanggil nama mereka, sedangkan kelompok kedua mendengarkan suara kucing lain, dan kelompok ketiga mendengar suara elektronik acak.

Suara itu diputar dengan dua cara, yang pertama melalui pengeras suara di dekat pintu yang dekat dengan kucing, dan yang kedua melalui pengeras suara di sebelah pintu atau jendela yang lebih jauh.

Peneliti lantas mencatat betapa terkejutnya kucing-kucing tersebut ketika suara berpindah. Selanjutnya para peneliti menilai tingkat keterkejutan kucing-kucing ini pada skala 0 (sama sekali tidak terkejut) hingga 4 (sangat terkejut).

Tanda-tanda keterkejutan kucing terlihat dari mereka yang menatap ke arah posisi asli suara itu, kemudian menggerakkan telinga dan kepala, melihat sekeliling, hingga bergerak di sekitar ruangan.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan reaksi kejutan paling besar muncul ketika sumber suara berpindah.

Hal ini menunjukkan bahwa kucing memiliki gambaran mental dari pemiliknya dan memetakan lokasi mereka berdasarkan tempat suara pertama kali berasal.

Peneliti menyebut kemampuan membentuk gambaran mental tentang dunia luar adalah sebuah kemampuan penting dalam sistem pemikiran yang kompleks. Sehingga temuan ini dapat memberikan wawasan baru yang berguna untuk studi kognisi kucing di masa depan.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles