9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Luhut Binsar Panjaitan Harapkan Ada Generasi di Bidang Artificial Intelligence

Medan, MISTAR.ID

Sebagai institusi pendidikan pertama di bawah naungan Yayasan Del, Institut Teknologi Del (IT Del) selalu berupaya untuk menghadirkan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat di daerah terpencil agar setiap anak didik bisa memiliki standar kualitas pendidikan setara dengan di kota besar. Simposium Nasional IT Del juga merupakan bagian dari serangkaian perayaan HUT ke-20 IT Del dan Yayasan Del yang mengusung tema besar “Warisan untuk Bangsa”.

Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kebahagiaannya dapat hadir dalam Simposium Nasional tersebut. Bahkan ia berharap ada pemuda-pemuda atau generasi di bidang Artificial Intelligence (AI).

“Sebab penggunaan AI yang tepat guna akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat dan negara dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul. Untuk itu, saya berharap semoga suatu saat muncul pemuda-pemuda hebat di bidang AI yang mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada,” katanya dalam kegiatan Simposium Nasional yang dilaksanakan langsung secara daring yang dihadiri ribuan peserta, Kamis (30/9/21).

Baca juga: Ini Penyebab Tingginya Kasus Kematian Covid-19 Menurut Luhut

Lanjut masuknya Indonesia pada era revolusi industri 4.0 yang berkarakteristik teknologi menggunakan AI mengubah banyak aspek kehidupan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin banyak industri yang menggunakan AI dalam proses bisnisnya, baik untuk membuat dan menyediakan produk maupun membuat teknologi baru berbasis AI.

“Pertumbuhan ini berdampak langsung pada kebutuhan talenta AI yang unggul untuk mendukung industri tersebut. Namun demikian, saat ini Indonesia belum mampu mengimbangi tingginya kebutuhan akan talenta AI. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami kesenjangan talenta digital, di mana kita membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari seluruh pihak untuk mengatasi persoalan yang ada,” jelasnya.

Simposium bertemakan “AI Campus untuk Industrialisasi Inteligensi” ini merupakan komitmen IT Del dalam mencetak talenta dalam bidang AI yang unggul untuk berkontribusi dalam agenda transformasi digital pemerintah Indonesia.

Turut hadir memberikan kata sambutan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim yang menyampaikan bahwa dimulainya inisiatif kampus kecerdasan artifisial oleh IT Del merupakan salah satu cara yang strategis untuk mempersiapkan para mahasiswa menghadapi tantangan masa depan.

“Saya yakin pemanfaatan AI ini akan membantu perguruan tinggi mengakselerasi peningkatan mutu lembaga dan pembelajaran yang sejalan dengan tujuan merdeka belajar dalam program Kampus Merdeka. Namun demikian, untuk menjawab tantangan masa depan, mahasiswa tidak hanya harus cerdas secara intelegensi, tetapi juga matang secara karakter,” tambah Luhut

Selain didukung oleh pemerintah pusat, Simposium Nasional IT Del juga mendapat sambutan yang baik oleh pemerintah daerah. Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan IT Del memberikan kesempatan bagi masyarakat yang jauh dari perkotaan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sehingga mereka dapat bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia.

“Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Toba sangat merasakan manfaat kehadiran Yayasan Del, baik Institut Teknologi Del dan juga SMA Unggul Del. Sungguh peran yang luar biasa bagi pendidikan, pemerintahan, perekonomian, dan juga kehidupan masyarakat Toba,” urainya.

Baca juga:Siap-siap! Tol Kualanamu-Parapat Nantinya Hanya 1,5 Jam, Begini Kata Luhut

Dilansir dari Stanford Computer Science, AI atau kecerdasan artifisial adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer. Di Indonesia, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan AI, di mana salah satunya adalah menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI. Selain itu, dalam cakupan industri, penerapan AI juga telah banyak dimanfaatkan pada berbagai sektor.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan bahwa dalam strategi pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf), pemerintah telah menerapkan teknologi AI dan menggunakan inovasi Big Data, Machine Learning, Internet of Things, serta digitalisasi termasuk robotik.

“Orkestrasi pemulihan parekraf ini melibatkan model Pentahelix, bukan hanya pemerintah tetapi juga beberapa pihak termasuk akademisi. Maka dari itu, kita mengajak teman-teman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan IT Del untuk bisa menjadi bagian yang super aktif dalam pembangunan model Pentahelix ini,” pungkasnya. (anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles