7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Fosil Kepiting Purba Bermata Besar Ditemukan

Jakarta, MISTAR.ID

Ahli menemukan fosil kepiting bermata besar yang diyakini berasal dari 95 juta tahun lalu. Spesies yang disebut Callichimera Perpleca ini disebut menghasilkan penglihatan yang tajam.

Temuan bahwa kepiting prasejarah itu memiliki mata besar pertama kali diungkap dalam penglihatan yang diterbitkan jurnal iScience. Tim peneliti palentologi telah menunjukkan bahwa kedua mata besar itu menghasilkan penglihatan yang dianggap sangat tajam.

Spesies itu berukuran seperempat, Callichimaera Perpleca, tampak seperti laba-laba dengan kaki datar mirip dayung dan berada pada dasar perairan tropis dekat wilayah Kolombia, dan mampu berenang bebas. Kepiting dewasa modern saat ini diketahui tak memiliki kemampuan berenang dengan baik, dan penglihatannya terbilang tak begitu tajam.

Baca Juga:Penyerangan dan Pembacokan Satu Keluarga di Percut Diduga Dipicu Masalah Hp

Spesies ini awalnya ditemukan pada 2005 oleh Javier Luque, seorang ahli paleontologi dari Kolombia yang sekarang menjadi peneliti di Universitas Harvard. Kemudian dia menjelajahi bebatuan kaya fosil di departemen Boyacá Kolombia, sebutan provinsi di negara itu, dan menemukan fosil antropoda yang sangat detail.

Luque dan rekan-rekannya akhirnya mengumpulkan lebih dari 100 spesimen, banyak di antaranya sangat terpelihara baik. “Ini ukuran sampel yang sangat besar. Jarang sekali Anda mendapatkan 100 spesimen,” kata Luque dikutip Indian Express.

Ada tujuh spesimen yang diawetkan lengkap dengan detail mata. Tetapi, hal ini menimbulkan teka-teki karena kepiting modern biasanya memiliki mata kecil yang berada di ujung tangkai, dan ditutupi oleh pelindung. Sedang Callichimaera memiliki mata besar tanpa tangkai.

Baca Juga:Anak Anjing Serigala Berusia 57.000 Tahun Ditemukan di Yukon

Akhirnya ia menyimpulkan bahwa kepiting melewati beberapa tahap pertumbuhan, dimulai sebagai makhluk kecil yang mirip udang sebelum akhirnya memiliki postur tubuh seperti saat ini. Untuk mengetahui bagaimana Callichimaera menggunakan matanya, Jenkins dan Luque menggunakan banyak spesimen Callichimaera yang tersedia untuk menyusun urutan pertumbuhan.

Mereka membandingkannya dengan 14 spesies hidup dari seluruh famili kepiting. Mereka terkejut menemukan bahwa tidak seperti spesies kepiting lainnya, Callichimaera mempertahankan matanya yang besar hingga dewasa. Faktanya, penghitungan mereka menunjukkan bahwa mata majemuk Callichimaera tumbuh lebih cepat daripada kepiting modern yang diambil sampelnya. Mereka juga menemukan bahwa pertumbuhan mata Callichimaera 16 persen lebih cepat dari pertumbuhan badan.(cnn/hm15)

Related Articles

Latest Articles