9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Produksi Mobil di Indonesia Lampaui Target

Jakarta, MISTAR.ID

Target produksi mobil 2021 di Indonesia sebanyak 850 ribu ternyata telah melampaui, sebagaimana diakui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Produksi otomotif mulai mobil roda empat pada Januari hingga Oktober sudah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4 persen dari periode yang sama tahun lalu dan diikuti penjualan naik 71 persen.

“Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselenggarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” kata Menperin Agus lewat keterangan resmi.

Menurut Menperin kebijakan stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) hingga 0 persen memberikan dampak positif pada pemulihan sektor industri otomotif dalam negeri.

Baca Juga: Industri Otomotif Siap Produksi Ventilator

“Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” ungkap Agus.

Penjualan produk otomotif periode Maret-November 2021 terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen (year-on-year). Peningkatan pasar otomotif turut memberikan dampak positif pada industri komponen otomotif.

“Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” paparnya.

Baca Juga: 5 Merek Mobil yang Diprediksi Berhenti Diproduksi Tahun 2022

Menperin menambahkan dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melakukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut.

“Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di tanah air,” jelas Agus.

Salah satu bentuk insentif yang akan diusulkan Kemenperin yaitu PPnBM 0 persen secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen.

“Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” ujar Agus.(antara/cnn/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles