12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Merawat Power Steering Agar Tahan Lama

MISTAR.ID

Power steering sudah menjadi fitur wajib pada mobil-mobilan keluaran terbaru. Fitur ini bisa meringankan kerja pengemudi saat memutar setir sehingga tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga. Saat ini ada dua jenis power steering yang populer digunakan, ada yang menggunakan hidrolik power steering (HPS) dan elektrik power steering (EPS) yang sudah disematkan pada model-model mobil baru.

Sayang, saat ini masih banyak pengemudi mobil yang mengabaikan kondisi power steering. Padahal jika sudah rusak, bukan hanya berkendara jadi tidak nyaman, tapi juga harus rela mengeluarkan ongkos servis yang terbilang cukup mahal.

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, mengatakan, power steering juga membutuhkan perawatan sebagaimana komponen lainnya pada mobil. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Baca juga: Industri Otomotif Siap Produksi Ventilator

“Kalau masih menggunakan sistem fluida (hidrolik) harus rutin dilakukan pengecekan terhadap cairan yang ada di reservoir power steering, itu tidak boleh habis. Jika kurang atau akan habis segera untuk menambahkannya,” kata Didi.

Didi juga mengatakan, untuk hidrolik power steering sistem penggeraknya juga menggunakan mekanisme belt yang jadi satu dengan putaran pulley mesin. Belt juga harus diperiksa kondisinya supaya tidak sampai putus.

“Kalau yang menggunakan EPS (elektrik power steering) itu perhaikan akinya, jangan sampai aki tekor atau bahkan soak. Kalau tenaga listrik yang dialirkan lemah maka juga bisa merusak motornya,” ucap Didi.

Baca juga: Waspada! Selangkah Lagi Siantar Simalungun Bakal Masuk Zona PPKM Darurat

Selain masalah teknis, cara mengemudi juga dapat mempengaruhi keawetan power steering. Ketika berkendara, jangan terlalu sering melakukan manuver yang membuat putaran kemudi mentok ke arah kanan maupun kiri (patah). Ini akan menyebabkan pompa power steering cepat bermasalah. Tidak disarankan juga untuk mengemudi dengan gerakan zig-zag terlalu sering, kecuali memang dalam keadaan darurat.

Selanjutnya, jangan biasakan memutar kemudi pada saat mesin kendaraan mati atau diam. Selain itu, parkirkan kendaraan dalam keadaan lurus, jangan dalam kondisi berbelok. Terakhir, pada saat jalan rusak dan bergelombang kasar, jaga pacu kendaraan dengan kecepatan tidak wajar, tetapi dengan perlahan saja. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles