9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Ini Rahasia Mobil Tetap Awet Meski Jarang Dipakai

Jakarta, MISTAR.ID

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata banyak membatasi kegiatan dan berefek terhadap mobil jarang dipakai. Padahal pemilik ingin mobil tetap awet meski jarang dipakai. Lalu seperti apakah agar mobil tetap awet meski jarang dipakai. Tentu oli mesinnya harus dijaga kondisinya.

Hal utama yang wajib diketahui adalah mengenai fungsi oli mesin. Bahkan, sebagian dari pemilik mobil hanya tahu fungsi dari oli mesin adalah sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus sehingga dapat bergerak secara optimal sepanjang waktu.

Dalam prosesnya, oli melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring. Kotoran ini timbul dari debu yang masuk melalui celah seal, bisa karena bocor atau sudah kemakan usia, dan akibat gesekan antar komponen dalam mesin berupa serpihan logam halus. Itulah mengapa filter oli mesin wajib diganti sesuai pabrikan untuk menjaga kinerjanya supaya tetap optimal.

Baca Juga:5 Merek Mobil yang Diprediksi Berhenti Diproduksi Tahun 2022

Fungsi lain dari pelumas adalah membantu mendinginkan mesin di mana panas yang timbul dari gesekan antar komponen di dalam mesin akan diteruskan oleh oli mesin ke dinding blok mesin dan selanjutnya dilepaskan keluar. Yang tidak kalah penting, senyawa kimia yang terdapat di dalam oli mesin akan mencegah terjadinya karat pada komponen di dalam mesin untuk menjaga usia pakainya.

Dampak Buruk Tidak Mengganti Oli Mesin

Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring beroperasinya mesin mobil, apalagi jika sering menghadapi kondisi berat seperti macet parah. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak residu.

Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang. Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat. Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.

Baca Juga:Hindari Risiko ini, Memarkirkan Mobil Terlalu Lama

Meskipun demikian, membiarkan oli mesin tidak diganti dengan alasan mobil tidak pernah dipakai saat PPKM juga tidak tepat. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan terkait proses oksidasi yang secara alami terjadi. Masalahnya, kandungan air sebagai akibat dari oksidasi oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya. Tinggal masalah waktu sebelum akhirnya mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat karena proses oksidasi. Jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam radar pengawasan, minimal pemilik mobil disarankan untuk menggantinya waktu servis berkala setiap 6 bulan.

Baca Juga:Susah Starter Mobil Bukan Cuma Aki yang Soak

“Mobil milik Anda jarang dipakai untuk beraktivitas saat pelaksanaan aturan PPKM beberapa bulan ini. Meski begitu, bukan berarti perawatan kendaraan terutama mengganti oli mesin bisa diabaikan mengingat fungsi dari pelumas yang sangat vital dan resiko masalah kalau sampai alpa menggantinya sesuai aturan,” terang Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara melalui keterangan resminya. (medcom/hm12)

Related Articles

Latest Articles