7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Revitalisasi Pariwisata KSPN Toba, Bercermin dari Wisata Danau-danau Eropa

Oleh: Ir Jonathan I Tarigan

MISTAR-ID–Menko Kemaritiman Rizal Ramli mematok target perolehan devisa dari pariwisata sebesar 20 miliar dolar AS, dengan ekspektasi kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta orang pada kurun waktu hingga 5 tahun ke depan.

Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah membentuk 10 (sepuluh) otorita pariwisata pada destinasi unggulan dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan  Nasional (Ripparnas 2010 – 2025) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.50 Tahun 2011 dengan lampiran tentang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dimana salah satu diantaranya adalah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toba dan sekitarnya.

Dengan status kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2015 sekitar 9.5 juta wisman,mungkin, ekspektasi rata-rata kunjungan wisman dari setiap otorita pariwisata itu dalam kurun waktu 5 tahun kedepan adalah 1 (satu) juta wisman dengan perkiraan perolehan devisa sebesar US D 1 miliar sehingga target perolehan devisa US D 20 miliar itu dapat diwujudkan.

Baca Juga: Kaldera Toba Resmi Jadi UNESCO Global Geopark

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Toba dan sekitarnya dijabarkan dalam Master Plan KSPN Toba dari Kementerian Pariwisata RI sebagaimana disosialisasikan di Parapat tahun 2012 mencakup Berastagi (Kab.Karo) di bagian utara, dan Asahan, Humbahas,Taput di kawasan selatan,Dairi di kawasan barat,Samosir di tengah serta Simalungun dan Toba Samosir di kawasan timur. Master Plan KSPN Toba itu tidak terbatas hanya terfokus pada kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA) danau Toba.

Secara khusus melalui media massa Menko Rizal Ramli bermaksud menjadikan kawasan Danau Toba dan sekitarnya itu menjadi “Monaco Asia”.

Jika Monaco yang dirujuk sebagai model pariwisata itu adalah suatu negara kota (city state) di Eropa yang terletak berbatasan dengan Perancis, Italia dan Swiss maka Monaco yang dimaksud adalah negeri dengan luas sekitar 2 kilometer persegi yang mencakup juga Monte Carlo terletak di tepi laut Mediterania.

Baca Juga: 127 Tahun Hilang, Kadal Paling Langka ini Ditemukan di Kawasan Danau Toba

Bangunan-bangunan mewah bertingkat banyak memenuhi tataruang negara kota Monaco yang terletak di tepi laut dan berhadapan dengan laut Mediterania.Monaco tidak terletak di kawasan danau.Posisi dan karakter geologis suatu kawasan wisata akan membentuk dan menciptakan dayatarik alamiah dari kawasan wisata itu dan akan menentukan potensi dan kecenderungan perkembangan kawasan wisatanya.

Dayatarik kawasan wisata danau akan berbeda dengan dayatarik kawasan wisata pantai.Dalam upaya memajukan KSPN Toba dan sekitarnya itu pemerintah mulai tahun 2016 akan membangun infrastruktur jalan raya dari bandara KNIA menuju Tigaras (Kab.Simalungun) di tepi Danau Toba dengan melintasi Bangun Purba di Deli Serdang dan Seribudolok di Simalungun  yang diharapkan mempersingkat waktu tempuh ke kawasan Danau Toba menjadi sekitar 1.5 jam.

Selain itu dibangun pula jalan raya yang lebih lebar dan berkualitas pada jalur jalan raya lintas luar kawasan Danau Toba pada lintasan: Merek – Sidikalang – Dolsa – Balige – Porsea – Parapat – Simarjarunjung- Merek dan jalan lingkar dalam di P.Samosir, semua dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan perjalanan wisata ke dan di kawasan wisata itu.Namun berduyun-duyunnya wisatawan ke KSPN Toba dan sekitarnya itu akan ditentukan oleh seberapa kuat dayatarik wisata KSPN Toba dan sekitarnya.

Baca Juga: Indonesia-China Jalin Kerjasama Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Dayatarik wisata itu mencakup dayatarik wisata alam, dayatarik wisata budaya dan dayatarik dari masyarakat KSPN Toba dan sekitarnya itu.

Dayatarik wisata inilah faktor  utama yang menentukan jumlah kunjungan wisata ke KSPN Toba dan sekitarnya secara berkelanjutan. ’Label’ atau ‘branding image’ apapun yang dilekat pada kawasan Danau Toba tidak akan punya arti apapun kalau daya tarik atau pesona wisatanya lemah, bahkan ‘slogan’wisata yang berlebihan atau hiperbola dan tidak sesuai dengan kenyataan justru menjadi bumerang dan merugikan bagi kepariwisataan KSPN Toba dan sekitarnya.

Dayatarik Wisata

Dayatarik wisata dari 10 (sepuluh) daerah tujuan wisata unggulan yang dibentuk otorita pariwisatanya itu terdiri dari dayatarik wisata pantai dan bahari yang mencakup 6 destinasi wisata unggulan, lainnya adalah dayatarik wisata kawasan gunungapi , dayatarik wisata budaya (heritage), dayatarik wisata satwa purba dan langka komodo dan dayatarik wisata danau,pegunungan dan budaya (living culture) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Toba dan sekitarnya.

Topografi curam dan bentangalam yang bergelombang dari kawasan Danau Toba adalah faktor utama yang  memberikan efek pemandangan (scenery) yang indah sebagaimana dapat dinikmati oleh wisatawan di kawasan : Tongging dengan air terjun Sipiso-piso di Kabupaten Karo, Silalahi,Paropo (Kab.Dairi), Tele-Pusuk Buhit-Harian (Kab.Samosir),Bakkara – Tipang (Humbahas) Hutaginjang , Muara, Sipinsur (Kab.Taput), Semenanjung Uluan dan Dolok Tolong  (Kab.Tobasa) dan Parapat-Teluk Panahatan, Tanjung Unta, Simarjarunjung-Haranggaol di KabupatenSimalungun.

Pemandangan yang amat indah ini dibangun oleh dinding kawah gunungapi yang besar ,dalam dan terjal yang dapat dinikmati pada lintasan jalan raya lingkar luar Danau Toba ataupun dengan melakukan jelajah (cruise) keliling danau dengan kapal wisata yang banyak tersedia di Tomok dan Ajibata. Namun pada sisi lain topografi curam dinding kaldera membatasi keterdapatan pantai yang landai dan luas di Danau Toba yang akan sangat menguntungkan, seandainya paparan pantai yang landai dan luas itu terdapat, untuk kegiatan wisata pantai seperti berjemur (sun bathing) dan bermain-main di pantai sebagaimana pada kawasan pantai dilaut yg sangat digemari wisman barat.

Kedalaman air Danau Toba mencapai 500 meter terutama kawasan danau di selatan Haranggaol di Simalungun, di kawasan lainnya kedalaman danau antara 300-400 meter, kawasan tepi danau dengan kedalaman 50 meter terdapat di Tongging dan Teluk Porsea, geometri tebing dan dasar danau membentuk palung. Geometri dan  kedalaman ini penting diketahui dalam rangka berwisata danau yang aman.

Potensi geowisata supervolcano Toba dapat menambah dayatarik wisata KSPN Toba ini sebagai danau yang terbentuk oleh letusan gunungapi mahadahsyat yang pernah terjadi di bumi dan cerita2 lainnya yang menyertai letusan yang ‘super‘itu.

Kisah geologis terangkatnya Pulau Samosir,sebuah pulau di dalam pulau, berukuran 20 km x 60 km, dari dasar danau ke atas permukaan laut pada ketinggian 1450 m dpl adalah kisah keilmuan populer yang unik tiada duanya di bumi ini serta situs geologis di P.Samosir yang menunjukkan perubahan iklim global (global climatic change) di masa lampau dapat menjadi dayatarik bagi wisatawan umumnya dan bagi peminat geowisata Amerika.

Dalam rangka memposisikan KSPN Toba sebagai destinasi wisata global dengan target pasar wisatawan mancanegara utamanya dari Eropa maka perlu ditonjolkan keunggulan dayatarik wisata KSPN Toba ini mengingat Eropa juga memiliki lebih dari 100 danau dan juga memiliki destinasi wisata danau unggulan yang indah dan sangat menarik seperti : Danau Bodensee di Jerman, Danau Lucerne  di Swiss, Danau Como dan Danau Maggiore di Italia, Danau Windermere di Inggris, Danau Annecy di Perancis, dll yang indah dan sangat mempesona.

Danau-danau di Eropa umumnya adalah danau yang terbentuk oleh pencairan gletsyer dari pegunungan Alpin.Selain memiliki pemandangan yang indah,danau-danau di Eropa ini lingkungannya sangat terjaga dan sangat bersih.Berwisata di destinasi wisata danau di Eropa sangat aman dan sangat nyaman.Danau Bodensee di Jerman misalnya dikunjungi oleh 600.000 wisatawan setiap tahunnya dan merupakan destinasi wisata danau yang mewah dan berstandard  internasional. Danau Como di Italia merupakan kawasan wisata sejak abad pertama dari para bangsawan (Grand Tur), kunjungan wisatawan ke Danau Como 600.000 wisatawan pertahunnya.Danau Windermere di Cumbria Inggris dikunjungi 1.3 juta wisatawan yang membuka lapangan kerja setara 35.000 pekerja.Perancis mengklaim bahwa danau Annecy adalah danau terindah dan terbersih di dunia dengan kunjungan 2.5 juta wisatawan setiap tahunnya yang memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Artinya destinasi wisata danau di Eropa itu dapat menjadi cermin dalam upaya menyusun strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk menarik wisman Eropa ke Danau Toba.Selain dayatarik wisata alam dan geowisata, KSPN Toba dan sekitarnya juga memiliki potensi wisata budaya yang handal.

Justru dayatarik wisata budaya KSPN Toba yang otentik,unik dan eksotik inilah keunggulan utama yang dapat digunakan untuk menandingi dayatarik wisata danau-danau di Eropa tersebut.

Budaya merupakan ungkapan tertentu yang menyangkut aspek : spiritual,material,intelektual,dan perasaan dari suatu kelompok masyarakat yang tercermin lewat : gaya hidup, sistem nilai,’way of life’ ,tradisi, kepercayaan,aksara,tulisan2,rumah2 tradisional, yang memperlihatkan keunikan dan keotentikan.Wisata budaya dimaksudkan untuk memperkaya nilai-nilai sosial dan budaya dari wisatawan melalui kunjungan wisata ke obyek wisata budaya.

KSPN Toba dan sekitarnya didiami oleh ber-ragam etnis yang indigeneous, dari utara ke selatan, yaitu : Karo,Simalungun,Pakpak dan Toba yang memiliki tampilan budaya yang ber-warna-warni (colorfull) unik,otentik,eksotik dan sangat menarik mencakup tradisi,adat-istiadat,’way of life’,tari  tradisional,busana etnik,seni tari,seni musik,rumah tradisional,kuliner tradisional dlsb.

Prof.Guy Martini ilmuwan berkebangsaan Perancis dari Global Geopark Network  (GGN)-Unesco sangat terkesan pada keanekaragaman budaya dari KSPN Toba ini ketika penulis mempresentasikan tampilan ”cultural diversity” KSPN Toba ini pada International Workshop On Aspiring Geoparks of Indonesia tahun 2012 di Kintamani-Bali.

Artinya dari kacamata ilmuwan internasional Eropa pesona wisata dari keragaman budaya kawasan ini sangat kuat untuk menarik wisman Eropa berwisata ke KSPN Toba.

Selain dayatarik wisata alam,geowisata, dan dayatarik wisata budaya, masyarakat setempat memiliki peran kunci untuk menarik kunjungan wisatawan seperti pada daerah tujuan wisata Sapa di Vietnam yang akhir-akhir ini ramai dikunjungi oleh wisatawan Eropa.

Daerah tujuan wisata Sapa di Vietnam Utara, 10 jam perjalanan dari Ha Noi, menawarkan wisata alam pegunungan dan perdesaan, persawahan yang bertingkat-tingkat, gugus kabut gunung, dan suasana perdesaan dan kekeluargaan serta tampilan budaya yang berwarna warni dari etnis Zao,Hmong,Zay, Tay, Xa Pho, Day dan Red Zao.

Wisatawan Eropa sangat menikmati berjalan kaki berjam-jam dari satu kampung ke kampung lainnya melintasi sawah dan ladang untuk mengenal dan berinteraksi lebih dekat dengan etnis setempat serta tinggal pada  homestay-homestay di desa desa. Keramahtamahan, kejujuran, ketulusan dan polosnya masyarakat perdesaan Sapa yang sederhana merupakan pemikat utama yang mempesonakan wisman Eropa sehingga berduyun-duyun untuk melakukan kunjungan wisata ke desa-desa di Sapa Vietnam itu.

Revitalisasi

Pariwisata kawasan Danau Toba pernah “berjaya” sebelum dilanda krisis moneter pada tahun1997 namun hingga saat ini telah berlalu 20 tahun belum ada tanda-tanda bahwa pariwisata kawasan ini akan bangkit kembali.Kawasan wisata Sharm El Sheik di gurun tandus Mesir misalnya pada tahun 1980 dengan kunjungan wisatawan 80 ribu orang melesat menjadi 1.6 juta pada tahun 2000 dan 2 juta pada tahun2013.Oleh karena itu perlu dilakukan revitalisasi terhadap kepariwisataan KSPN Toba.

Revitalisasi adalah upaya untuk membangkitkan dan memajukan pariwisata KSPN Toba.Dua hal mendasar perlu dilakukan yaitu pertama revitalisasi terhadap dayatarik dari obyek/kawasan wisata beserta promosinya, dan kedua membangun masyarakat pariwisatanya. Dayatarik keindahan alam danau,bentangalam dan hutan dari KSPN Toba dan sekitarnya memiliki pangsa pasar secara umum yang perlu dikemas dengan tepat sehingga memiliki nilai-nilai wisata yang menarik.

Kajian yang mendalam perlu dilakukan untuk mengungkapkan kisah dan nilai-nilai yang terkandung pada obyek wisata alam tersebut : “reveal behind the scenery “.

Dayatarik wisata budaya merupakan keunggulan utama yang dimiliki KSPN Toba yang punya peluang pasar wisman global.Share who we are (culture , heritage,etc), honestly,sincerely,friendly.Dayatarik wisata dari kultur etnis Toba seperti rumah tradisional dan filosofinya di Samosir,Tobasa , Humbahas dan Taput sangat eksotik begitu juga nilai-nilai wisata yang melekat pada ‘folklore’ Sigalegale,makam Raja Sidabutar dan kentongan raksasa di Tomok, desa tradisional Siallagan,Simanindo,Limbong,Sagala dll perlu diungkapkan dalam kemasan yang menarik.

Scenery yang teramat indah lembah Bakkara dengan hamparan sawah yang luas ditautkan dengan sejarah pusat kerajaan Raja Sisingamangaraja, kisah heroisme dan bakti sang raja, sangatlah eksotik dan memiliki nilai jual global jika dikemas dengan apik .Berbagai tampilan budaya dari etnis Karo seperti rumah tradisional Karo di Dokan,Sukajulu,Lingga dll,mencakup teknologi konstruksi,kearifan dan filosofi kehidupan adalah eksotik tiada duanya, “folklore’ Sukanalu,Ajinembah,Seberaya memperkaya dayatarik wisata.

Tampilan berbagai ragam tarian tradisional dan kuliner tradisional dari beragam etnis di KSPN Toba adalah unik dan menarik.  Geoekowisata Teluk Panahatan-Dolok Tinggi Raja yg ditautkan dengan bentang budaya etnis Simalungun serta geoekowisata budaya Lae Pondom dari etnis Pakpak  sangat mempesonakan.

Langkah revitalisasi kedua adalah membangun masyarakat pariwisata di KSPN Toba yang adalah amanah UUD dan UU Pariwisata dalam rangka mensejahterakan masyarakat dengan instrumen ekonomi pariwisata.Membangun masyarakat pariwisata di KSPN Toba dilakukan dengan terlebih dahulu mencanangkan bahwa pariwisata tsb dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat.

Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat itu adalah dengan memberi berbagai pelatihan keterampilan yg berkaitan dengan kepariwisataan dan dukungan permodalan untuk membangun usaha pariwisata.Masyarakat pariwisata yang profesional  hanya dapat terbentuk jika masyarakat tersebut dilibatkan sepenuhnya. Hanya dengan melakukan revitalisasi berbasis perencanaan, pariwisata KSPN Toba dan sekitarnya dapat bangkit kembali dan maju untuk kesejahteraan masyarakat.–(Penulis adalah pengamat pariwisata, Ketua Dewan Pakar Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumut/hm02)

Related Articles

Latest Articles