17.8 C
New York
Wednesday, March 13, 2024

Menelusuri Jejak Jahe di Simalungun Sumatera Utara

Penulis: Rika Suartiningsih

Jahe termasuk salah satu rempah-rempah yang paling sehat di dunia sehingga banyak orang yang menginginkannya dalam bentuk utuh ataupun bubuk. Ini karena jahe memiliki manfaat pada tubuh bila dikonsumi secara rutin, di antaranya mengatasi masalah pencernaan, gangguan kardiovaskuler, muntah, dan diabetes melitus.

Di masa lalu, selama puluhan abad, Indonesia adalah Nusantara dunia sebagai sentra rempah-rempah, termasuk Sumatera Utara. Namun saat ini rempah-rempah dikalahkan kopi, karet dan sawit.

Meskipun sudah digusur kopi, karet dan sawit, masih ditemukan sejumlah petani di Sumatera Utara yang menanam tanaman penghasil rempah, seperti kemiri, andaliman, cengkeh, pala dan kayu manis termasuk jahe. Terutama setelah dipercaya jahe mampu meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah Covid-19 masuk ke dalam tubuh.

Melihat dari berbagai literasi, jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.

Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.

Eksport Jahe Asal Sumut

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Hampir semua Kabupatena Kota penghasil jahe, namun Kabupaten Simalungu dan Kabupaten Toba Samosir sebagai penghasil jahe terbesar. Diperkirakan Kabupaten Simalungun mencapai 37 % dan Kabupaten Toba Samosir mencapai 32 % dari keseluruhan ekspor setiap tahunnya, sekitar 7.263 ton.

Ekspor jahe milik petani diberangkatkan melalui 2 Pelabuhan, yakni pelabuhan Teluknibung Tanjung Balai dan Pelabuhan Belawan

Jahe yang dikirim melalui pelabuhan Teluk nibung umumnya ke negara serumpun, Malaysia. Sedangkan dari Belawan, selain ke Malaysia juga ke Singapura Pakistan dan Bangladesh.

Ekspor jahe cukup menjanjikan. Dari catatan sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah Teluk nibung saja, tahun 2019 tercatat ekspor jahe total 330,2 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp2,1 miliar tujuan Malaysia. Namun karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan Malaysia Lockdown, di tahun 2020 ekspor Jahe ke Malaysia hanya 1 kali dengan nilai ekonomi Rp10 juta saja. Tetapi seiring dengan itu pula kebutuhan Jahe dalam negeri juga ikut melonjak di masa pandemi.

Kabupaten Simalungun Sentra Jahe

Meski sejumlah Kabupaten Kota penghasil Jahe, namun Simalungun adalah sentra komoditas Jahe di Sumut, penghasil terbesar Jahe dan terbaik serta banyak disukai negara lain. Selain bentuknya yang besar, Jahe asal Simalungun juga pedas. Karena ukurannya yang besar, jahe di Simalungun ini disebut Jahe Gajah

Dari Jurnal Mahasiswa USU Juanita Malau tahun 2016 menyebutkan Kabupaten Simalungun merupakan penghasil jahe terbesar di Sumatera Utara dimana ada 11 kecamatan yang merupakan daerah penghasil jahe di Simalungun. Dari 11 kecamatan ada 3 kecamatan yang memiliki produksi jahe paling tinggi di Kabupaten Simalungun yaitu Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Raya dan Pematang Sidamanik.

Pada kecamatan Pematang Sidamanik yang memiliki produksi jahe tertinggi adalah Kelurahan Sipolha Horison. Sedangkan, di Kecamatan Raya adalah Nagori Dolog Huluan dan Silau Huluan serta. Di Kecamatan Dolok Pardamean adalah Nagori Parjalangan.

Dari ketiga kecamatan tersebut yang memiliki produksi jahe paling tinggi adalah Nagori Silau Huluan dan Dolog Pardamean sehingga dapat disimpulkan bahwa Pada Kabupaten Simalungun yang menjadi Sentral produksi jahe adalah Nagori Silau Huluan dan Dolog Huluan.

Kabupaten Simalungun memang salah satu daerah yang mengembangkan tanaman obat-obatan seperti, jahe, kunyit, temulawak, kencur dan lain-lain. Hal ini didukung dengan keadaan daerahnya yang sangat cocok untuk tanaman obat obatan, akan tetapi dari tanaman yang diusahakan yang menjadi komoditi unggulan tanaman obat yang dikembangkan adalah jahe. Pengembangan jahe dinilai mempunyai manfaat yang lebih banyak dari tanaman obat yang lain.

Jahe dan Produksi

Selain dieksport, jahe juga dapat diolah dalam bentuk serbuk. Namun belum ditemukan pengolahan jahe di Simalungun. Justru pengolahan jahe dilakukan oleh pengrajin rumahan. Olahan jahe yang dibuat diantaranya:

1. Serbuk minuman jahe
Serbuk minuman jahe yang praktis alias langsung disedu sudah dilakukan oleh produksi rumahan di wilayah Deliserdang.

2. Permen
Selain dalam bentuk serbuk yang sudah dicampur dengan gula merah, olahan lainnya dalam bentuk permen.

3. Minuman bandrek

Minuman bandrek terkenal di Sumatera Utara. Bandrek adalah seduhan jahe (baik diparut mmaupun dikeprok/ditokok) yang dimasak. Biasanya dicampur dengan batangan sere. Minuman ini umumnya dijual di daerah yang memiliki suhu udara cukup tinggi. Seperti di Simalungun, Toba, Pematangsiantar, Berastagi dan lainnya.

Manfaat jahe bagi kesehatan

Apa sih keistimewaan jahe pada tubuh? Ada bukti menarik yang bisa kita simak mengenai manfaat jahe. Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health – mengenai khasiat jahe, ternyata jahe memiliki potensi untuk mengobati sejumlah penyakit termasuk gangguan degeneratif (radang sendi dan rematik).

Tak hanya itu saja, menurut jurnal di atas, jahe juga bisa mengatasi masalah pencernaan (sembelit dan maag), gangguan kardiovaskuler (aterosklerosis dan hipertensi), muntah, serta diabetes mellitus. Berikut ini beberapa manfaat yang perlu diketahui:

1. Anti Penuaan dan Kanker
Jahe bersifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang bisa mengendalikan proses penuaan. Menurut jurnal di atas, meski potensi antikanker jahe telah terdokumentasi dengan baik, tetapi manfaat jahe terhadap kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum mengklaim kemanjurannya.

2. Meredakan Nyeri Haid
Rutin mengonsumsi air jahe bisa membantu mengurangi nyeri yang terjadi saat menstruasi. khasiat dari jahe disebut tak berbeda jauh dengan obat ibuprofen dan asam mefenamat.
Efek jahe pada perut disebut mampu memberi efek menenangkan dari nyeri.

3. Menurunkan Glukosa Darah sampai Kolesterol
Konsumsi jahe secara rutin juga bisa menurunkan kolesterol LDL (lemak jahat), trigliserida, sekaligus meningkatkan HLD (lemak baik).

4. Memperkuat Sistem Imun
Jahe banyak mengandung vitamin C dan magnesium. Kandungan ini membuatnya membantu tubuh untuk memperkuat sistem imun. Selain kedua zat tersebut, jahe juga memiliki kandungan gingerols, shogaols, dan zingerones yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.

5. Menangkal Infeksi Bakteri dan Virus
Khasiat jahe juga bisa membantu tubuh untuk menangkal infeksi bakteri dan virus tertentu. Kok bisa? Kandungan gingerol dalam jahe dipercaya bisa menghambat infeksi bakteri. seperti shigella, E.coli, dan lain-lain.
jahe juga apat mencegah kerusakan DNA dan stres. Bahkan, manfaat minum jahe secara rutin juga bisa membantu mengatasi pilek dan flu.

6. Meredakan Sakit Otot
Jahe memiliki efek antiperadangan yang juga berkhasiat mengurangi sakit otot. Namun, banyak sumber mengatakan jika meredakan sakit otot merupakan manfaat dari jahe merah.

7. Meredakan Morning Sickness
Menurut studi dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, jahe bermanfaat untuk meredakan gejala morning sickness pada awal kehamilan. Ekstrak akar jahe telah digunakan lebih dari dua ribu tahun untuk mengatasi gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sembelit, perut kembung, dan bersendawa.

8. Mengatasi Masalah Pencernaan
Salah satu manfaat dari jahe merah lainnya adalah mampu mengatasi dan mencegah masalah pencernaan. Dipercaya jika ekstrak minyaknya mampu mengatasi masalah layaknya sakit perut karena kandungan antibakterinya. Gangguan di pencernaan umumnya terjadi akibat bakteri jahat yang masuk, sehingga konsumsi jahe cocok sebagai antitesis.

Related Articles

Latest Articles