12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Menarik, Jaga Jarak Sosial Ala India

Siantar, MISTAR.ID
Pemandangan di jalanan, tempat public dan terutama di depan toko-toko kelontong di beberapa daerah di India sejak pemerintah India mengharuskan jaga jarak untuk semua warganya, terlihat berbeda dari biasanya.
Gambar-gambar lingkaran ataupun persegi digambar di sepanjang jalan-jalan yang biasanya lebih sering digunakan masyarakat untuk mengantri, atau tempat-tempat umum seperti tempat perhentian transportasi umum, di depan toko, bahkan terlihat di sepanjang jalan untuk pejalan kaki telah digambar petak-petak berjarak yang nantinya harus diikuti ketika si pejalan kaki melewati jalan tersebut.
Seperti yang kita tahu, India merupakan salah satu negara dengan populasi yang besar yang dikenal dunia dengan masalah gender dengan banyaknya kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, dan KDRT yang menempatkan status para perempuan India begitu rendahnya di masyarakat India terutama bagi para kaum pria.
Selain masalah gender, negara ini juga dikenal dengan sistem air dan sanitasi yang sangat buruk meskipun telah mengalami peningkatan cukup pesat selama tahun 2000-an. Sebuah studi oleh Water Aid memperkirakan sebanyak 10 juta orang India atau 5 persen orang India yang tinggal di perkotaan hidup tanpa sanitasi yang memadai.
Namun disamping kedua hal yang paling minim penanganannya di India, ternyata ada hal lain yang cukup bisa memberikan nilai plus untuk negara ini disaat dunia dan negara India sendiri sedang berjuang melawan pandemic COVID-19. Sejak perintah social distancing atau jaga jarak diumumkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada tanggal 25 Maret, baik pihak pemerintah dan masyarakat India benar-benar patuh dan serius menjalankan perintah tersebut.
Terinspirasi dari foto-foto yang memperlihatkan situasi di luar sebuah mall di Cina dimana pihak manajemen menggambar lingkaran di lantai sebagai batas jarak untuk orang-orang berjalan ataupun berdiri, hal ini pun ditiru oleh sebagian warga kota Mahastrata. Ide ini menjadi opsi kesehatan untuk orang-orang yang datang berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Beberapa kota seperti Panhala, Ajara, dan sebuah desa bernama Pulachi Shiroli di distrik Kolhapur mulai melakukan ide jaga jarak ini sejak Selasa malam.
Selain menggunakan gambar petak dan lingkaran, hal unik lainnya yang tidak kalah menarik adalah penggunaan alat –alat sebagai media untuk memindahtangankan barang yang hendak dibeli dari penjual ke pembeli. Sebuah toko kelontong di Kerala memasang pipa pvc berdiameter cukup besar dengan panjang sekitar satu meter di depan tokonya, dan berfungsi sebagai corong untuk memindahkan barang dagangannya kepada pembeli tanpa melakukan kontak fisik sama sekali. Kreatif bukan ?
Melihat dan mengetahui patuh dan teraturnya jaga jarak yang dilakukan oleh warga India tersebut mengingatkan kembali bagaimana chaos-nya sistem keteraturan mereka sebelumnya yang jika dibandingkan dengan kondisi kita sebagai masyarakat Indonesia, sepertinya kita lebih bisa dan mampu melakukan kepatuhan massal terutama disaat seperti sekarang ini, dimana kesadaran diri dan ketidakegoisan begitu diperlukan.
Jaga jarak dan hindari kontak fisik yang tidak perlu, rasanya bukan hal yang sulit untuk dilakukan oleh seorang dewasa apalagi oleh masyarakat Indonesia yang sangat katanya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sebagaimana tertulis di salah satu sila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Mari kita tunjukkan rasa kemanusiaan itu dengan tidak lagi menambah korban jiwa yang lebih banyak lagi akibat ketidakpatuhan pada himbauan atau nasehat otoritas kesehatan selama masa pandemic COVID-19. Bersama mari kita dukung upaya jaga diri tanpa merugikan orang lain, maka kita bisa bersama melewati masa sulit ini.

Penulis :Julyana Ang
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles