9.6 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Waspada! Covid-19 Varian Kappa Terdeteksi di DKI Jakarta

Jakarta, MISTAR.ID

DKI Jakarta wajib waspada terhadap serbuan berbagai jenis virus varian Covid-19 yang mengamuk di ibukota negara ini. Angka infeksi masih didominasi Covid-19 varian Delta, namun juga sudah terdeteksi varian baru, Kappa yang disebut lebih menular seperti kasus yang terjadi di Australia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sebanyak 128 mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern (VoC)’ teridentifikasi di Jakarta. Dari jumlah itu, 87 persen atau 111 kasus di antaranya merupakan varian delta B1617.2 yang pertama kali ditemukan di India.

Temuan VoC di Ibu kota tersebut banyak menginfeksi anak-anak dengan rentan usia 6-18 tahun. Rinciannya, 29 kasus pada usia 0-5 tahun. Disusul 26 kasus pada warga berusia antara 6-18 tahun. Sisanya, 19-59 tahun dengan 71 kasus, lalu dua kasus pada usia 60 tahun ke atas atau lansia.

Baca juga: Pecah Rekor Harian, DKI Jakarta Catat 9.271 Positif Covid-19

Anies melanjutkan, DKI Jakarta juga mengidentifikasi varian lain, yakni Alfa B117 sebanyak 11 kasus, disusul varian Beta B1531 sebanyak lima kasus, dan Kappa B1617.1 satu kasus. Dari temuan itu serbuan varian kappa menjadi sorotan lantaran termasuk golongan varian baru yang ditemukan di Indonesia.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan varian virus corona bernama Kappa tersebut berasal dari strain yang sama dengan varian Delta, berkode B.617. Berbeda dengan Delta, Kappa tak masuk dalam VoC atau varian yang menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kappa masih dikelompokkan Variants of Interest (VoI), yang pertama ditemukan di India pada April lalu.

“Itu Kappa varian. Kalau ini benar ditemukan di Jakarta, ya ini berita yang tidak menggembirakan. Karena di mana-mana di Jawa setidaknya sudah ada,” kata Dicky kepada media, Rabu (30/6/21). Dicky menjelaskan, sejak ditemukan pada April lalu, tingkat penyebaran corona varian Kappa, hampir serupa dengan Delta. Namun, dampak varian tersebut saat ini masih dalam proses penelitian.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta, Catat 879 Balita dan Anak-anak Positif Covid-19

Di Melbourne, Australia, ucap Dicky, Kappa dinilai lebih mudah menyebar dan menginfeksi. Dampak varian tersebut bahkan dianggap menyerupai campak, dan bisa masuk dalam tubuh manusia dengan hanya berpapasan. Sementara itu, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengungkapkan sejauh ini sudah ada 382 kasus mutasi virus avian Delta B1617 yang berhasil diidentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) secara berkala.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, teknik pencarian strain virus baru WGS dilakukan bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, LBM Eijkman dan beberapa Universitas di Indonesia.

Amin juga menyebut temuan itu sudah dilaporkan Indonesia ke lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID adalah sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles