6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Unjukrasa BEM Seluruh Indonesia Tuntaskan Pelanggaran HAM

Jakarta/mistar : Mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha berharap Presiden Joko Widodo tidak mengkhianati rakyat di periode kedua pemerintahannya.

Dalam orasinya, Ketua BEM Universitas Gadjah Mada Muhammad Atiatul Muqtadir banyak mengungkit mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Mahasiswa (HAM) pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

“2014 (lalu) Presiden kita di depan sana berjanji akan menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM, betul tidak? Tapi bagaimana kabarnya hari ini, apa tertuntaskan tidak?” tanya Atiatul dari atas mobil komando, Senin (21/10).

Pertanyaan itu dijawab dengan teriakan kompak mahasiswa, “Tidak”.

Ia mengingatkan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang belum dituntaskan antara lain kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dan penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan.

“Tidak boleh ada Novel Baswedan berikutnya, tidak boleh ada Munir selanjutnya. Tidak boleh ada korban selanjutnya diperkosa oleh negara, diculik oleh negara, dihardik oleh negara,” tegasnya.

Massa Mahasiswa Kembali Demo Jokowi, Singgung Pelanggaran HAMDemo mahasiswa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (21/10). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pria yang akrab dipanggil Fathur itu juga menyampaikan tuntutan mahasiswa tentang maklumat tuntaskan agenda reformasi.

Ditegaskan Fathur bahwa mahasiswa ingin memastikan lima tahun ke depan, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan adalah kebijakan yang berpihak pada rakyat dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam orasinya, dia mengingatkan agar perjuangan mahasiswa tidak berhenti. Kata Fathur unjuk rasa mahasiswa bertujuan untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk direpresi oleh aparat.

“Walaupun langit akan runtuh, keadilan tetap harus ditegakkan. Dua kata, satu perjuangan: hidup mahasiswa. Tiga kata, satu tujuan: hidup rakyat Indonesia,” tegas dia.

Aksi mahasiswa hari ini diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI).

Ratusan mahasiswa terlibat aksi ini. Ada yang membawa spanduk dan bendera dari berbagai kampus, terpantau juga sebuah banner dibentangkan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) bertuliskan “Ibu Pertiwi Menangis Hebat. Reformasi Dikorupsi Pejabat.”

Selain itu ada spanduk dengan tulisan “Pemerintahan yang Buruk Terlahir dari Kepentingan yang Abadi”.

Mahasiswa di barisan terdepan juga terpantau membawa gambar lima korban tewas dalam gelombang demonstrasi di sejumlah daerah, September lalu. Foto-foto tersebut adalah Maulana Suryadi, Akbar Alamsyah, Bagus Putra Mahendra, Muhammad Randi, Yusuf Kardhawi. (cnn)

Related Articles

Latest Articles