7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Sudah 8,4 Juta yang Daftar, Kartu Prakerja Menuju Semi Bansos?

Jakarta, MISTAR.ID

Semula, program kartu prakerja dikhususkan untuk meningkatkan keterampilan para calon pekerja. Seiring adannya pandemi virus corona, dan banyaknya masyarakat yang terdampak langsung, kemudian program ini berubah menjadi semi bantuan sosial.

Sejak pendaftaran dibuka hingga sekarang, sudah 8,4 juta orang yang mendaftar program kartu prakerja, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun kembali mengingatkan supaya program ini dapat membantu masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena terkena dampak pandemi virus corona.

Namun demikian, saat ini ada rencana pemerintah untuk merubah fungsi dalam program kartu prakerja. Di mana perubahan tersebut menyesuaikan dampak pandemi virus corona.

Dilansir dan dirangkum Okezone, ada beberapa fakta terkini terkait program kartu prakerja, Minggu (3/5/20):

Insentif Kartu Prakerja

Pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp3.550.000 kepada setiap peserta prakerja. Dari jumlah tersebut, nantinya para peserta akan mendapatkan uang saku sebesar Rp600.000 per bulan yang akan ditransfer selama 4 bulan ke depan.

Uang Saku Rp600.000

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan pencairan uang saku peserta program kartu prakerja sebesar Rp600.000 per bulan akan cair jika peserta sudah menyelesaikan pelatihannya. Adapun besaran insentif ini akan diberikan selama empat bulan.

“Setelah penerima menuntaskan 1 pelatihan dan memberikan rating kepada lembaga pelatihan tersebut, penerima Kartu pra-kerja dapat menerima bantuan insentif yang sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan,” ujarnya.

Jumlah pendaftar kartu pra kerja hingga gelombang kedua dibuka mencapai 8,6 juta orang. Dari angka tersebut 168.111 orang dinyatakan lolos di gelombang pertama, dan 288.154 orang dinyatakan lolos di gelombang kedua.

Daerah yang Paling Banyak Daftar

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari jumlah tersebut daerah yang paling banyak lolos kartu pra kerja adalah DKI Jakarta. Kemudian disusul dengan daerah Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Paling banyak selanjutnya adalah Sulawesi Selatan. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan berapa peserta yang lolos dari masing-masing daerah tersebut.

456.000 Peserta Terima uang Pra-Kerja

“Kemudian tadi juga disampaikan kartu prakerja yg sudah registrasi 9 juta, yang sudah dapatkan saldo itu ada gelombang pertama dan kedua, sebanyak 456.000 user, terbanyak di Jakarta, kemudian Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel. Hampir di seluruh wilayah RI,” ujar Menko Airlangga.

Para peserta yang lolos tersebut nantinya akan diberikan insentif oleh pemerintah sebesar Rp3,55 juta setiap peserta. Dana insentif akan ditransfer melalui rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau GoPay milik peserta.

Instruksi Presiden

Jokowi mengaku mendapat laporan bahwa yang mendaftar kartu prakerja sudah mencapai 8,4 juta orang. Dia berharap seluruh korban PHK dapat tertampung dalam program tersebut.

“Informasi terakhir yang saya dapat yang daftar sudah 8,4 juta padahal jatahnya hanya utk 5,6 juta. Sehingga sekali lagi untuk korban PHK agar korban PHK dapat prioritas,” tegasnya.

Fungsi Kartu Prakerja Bakal Diubah

Semula, program kartu prakerja ini dikhususkan untuk meningkatkan keterampilan para calon pekerja. Namun dengan adanya pandemi virus corona, program ini berubah menjadi semi bantuan sosial. Mengingat, banyak sekali masyarakat yang terdampak lagnsung dari virus corona khususnya sektor informal.

Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian Yulius mengatakan, program ini semula sangat penting mengingat angkatan kerja Indonesia saat ini sebagian besar memiliki pendidik SMP kebawah. Tanpa adanya peningkatan skill maka, para calon pekerja ini akan tertinggal oleh kemajuan zaman.

“Kita saat ini sedang berada dalam posisi industri 4.0 pada saat ekonomi digital dan kita berada dalam bonus demografi. Tanpa hal-hal tersebut kita akan kehilangan momentum sehingga pemerintah menggunakan program kartu prakerja,” ujarnya.

Perubahan Kartu Prakerja

Menurut Yulius, ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh pemerintah pada program kartu pra-kerja. Misalnya adalah pada besaran insentif yang diberikan.

Awalnya insentif atau uang saku dirancang lebih murah dari biaya pelatihan. Jika tak ada Corona, insentif dirancang hanya Rp650.000, sedangkan biaya pelatihan bisa sampai Rp7 juta.

“Uang saku dalam program Kartu prakerja awalnya itu jumlahnya Rp650.000, sekarang jadi Rp2,4 juta. Sedangkan pelatihannya dari Rp5-7 juta itu diturunkan jadi Rp1 juta, cukup jauh,” jelasnya.

Namun, adanya Covid-19 membuat pemerintah menjadikan Kartu prakerja diubah menjadi program semi bantuan sosial. Namun pemerintah tidak merubah atau menghilangkan konsep awal dari Kartu pra-kerja itu sendiri.

“Dulu kita tidak berpikir akan ada Covid-19. Setelah itu kita diminta untuk refocusing terkait program-program pemerintah. Akhirnya yang untuk meningkatkan kualitas SDM agak bergeser,” kata Yulius.

Sumber : Okezone
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles