6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Selingkuhi Istri Polisi, Babinsa di Sulsel Dihadiahi 3 Pelor

Makassar, MISTAR.ID

Ditembaknya anggota Babinsa TNI Hasanuddin oleh polisi Bripka Herman (47) ditengarai karena perselingkuhan.

Peristiwa itu terjadi Kamis (14/5/20), di Kompleks BTN, Jalan Sungai Kelara Morra, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Berikut pengungkapan sejumlah fakta, dalam kasus tersebut.

Persitiwa bermula saat Bripka Herman pulang ke rumahnya di wilayah Jalan Sungai Kelara, Kelurahan Empoang, Kecamatan Biramu, Kabupaten Jeneponto, Kamis 14 Mei 2020 malam.

Sesampainya di rumah dia curiga, lampu rumah dalam keadaan mati dan mendapati satu motor trail parkir di depan rumahnya. Saat menuju kamar dan membuka gorden, ia mendapati istrinya Hasniati, sedang berhubungan intim dengan Serda Hasanuddin.

Bripka Herman yang sudah tersulut emosi mengeluarkan tembakan peringatan. Kemudian menembak Serda Hasanuddin di bagian lutut kanan dan kiri dan dada kanan.

Nyawa Hasanuddin tertolong dan sedang dirawat di rumah sakit.

Bripka Herman tak hanya menembak prajurit TNI Kodim 1425/ Jeneponto Serda Hasanuddin, namun ia juga menembak istrinya Hasmiati di bagian paha.

Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe menyebutkan, Hasmiati pada masa mudanya, pernah pacaran dengan Hasanuddin. Hubungan keduanya kandas karena Herman langsung melamar Hasmiati.

“Mereka dulu mantan pacar. Waktu masih muda sebelum nikah, sempat pacaran. Dan bahkan pengakuan istri HE ini, dulu TNI ini juga sempat hendak melamarnya, tapi duluan si pelaku,” kata Guntur di Makassar, Sabtu (16/5/20).

Selain itu, Hasmiati dan Hasanuddin juga masih memiliki hubungan sepupu.

Setelah hubungan pacaran putus karena Hasmiati menerima laran HE, Hasanuddin memutuskan menikah juga. Belakangan keduanya dekat lagi hingga ditemukan berduaan di kamar rumah Herman yang berakhir dengan hadiah 4 pelor.

“Pelaku sudah diamankan dan diproses,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Guntur Laupe meminta maaf kepada Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka atas penembakan yang dilakukan anggotanya.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik.

“Bapak Kapolda Sulsel sudah meminta maaf kepada bapak Pangdam dan berjanji mengusut tuntas kejadian ini,” katanya saat dikonfirmasi Okezone dari Jakarta, Jumat (15/5/20).

Kodam Hasanuddin, lanjut Maskun, percaya bahwa kasus penembakan tersebut bisa diselesaikan dengan baik oleh polisi dan TNI tetap mengawalnya.

“Sekarang oknum anggota yang melakukan penembakan menurut informasi sudah diamankan, lagi diperiksa Propam,” ujarnya.

Sementara korban Serda Hasanuddin masih dirawat di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar. “Kondisi koban sedang dalam proses perawatan, kalau ada yang memberitakan meninggal itu tidak benar. Kondisinya stabil saja karena ada beberapa luka harus dioperasi,” ucap Maskun.

Sumber : Okezone
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles