9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Sejarah Gempa dan Sesar Aktif di Sulbar

Jakarta, MISTAR.ID

Sulawesi Barat memiliki banyak catatan sejarah terjadinya gempa. Kekuatannya juga cukup tinggi hingga turut memporakporandakan wilayah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat aktivitas gempa di Sulbar terjadi sejak 1820. Kala itu gempa disertai tsunami hingga memporakporandakan wilayah Makassar.

Pada 11 April 1976 gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3 terjadi di Polewali Mandar dan menimbulkan tsunami. Peristiwa ini menyebabkan 13 orang meninggal.

Berikutnya pada 23 Februari 1969 terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 pada kedalaman 13 kilometer. Tsunami setinggi 4 m menerjang Desa Maliaya, Taan, Tepalang, serta Kecamatan Malunda hingga 100 meter.

Baca juga: Data Terkini Gempa Sulbar: 73 Orang Meninggal, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

Peristiwa tersebut membuat 64 orang meninggal dan hilang, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah rusak. Selanjutnya pada 8 Januari 1984 gempa magnitudo 6,7 menyebabkan ratusan korban jiwa di Kabupaten Majene dan Mamuju.

BNPB mencatat ada sesar atau patahan yang sangat aktif di sekitar Sulawesi Barat (Sulbar). Sesar tersebut memicu gempa sering terjadi.

“Sulbar memang daerah yang sangat aktif, dan memang ada sesarnya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi televideo, Minggu, 17 Januari 2021.

Baca juga: Korban Gempa di Sulawesi Barat Bertambah 3 Orang

Gempa yang terjadi pada 15 Januari 2021 itu diduga dibangkitkan oleh generator gempa yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Sesar ini pernah memicu gempa serupa pada 1969.

Radit meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk pemerintah daerah (Pemda) setempat yang mesti memperhatikan pembangunan infrastruktur.

“Pemda juga bagaimana mengembangkan infrastruktur, agar tahan terhadap gempa. Termasuk khususnya infrastruktur umum,” ujar dia. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles